Selasa, 07 Maret 2017 06:05:00

Gubri : Riau Jangan Tergantung DBH

PEKANBARU, - Menurunnya harga minyak di pasaran dunia dan semakin berkurangnya produksi minyak di Provinsi Riau membuat ekonomi Riau terganggu. Itu sebabnya, Riau tidak bisa lagi mengandalkan Dana Bagi Hasil (DBH) Migas yang selama ini jadi andalan untuk pembangunan.
 
"Kita harus cari alternatif lain sesuai potensi yang ada," ucap Gubri H Arsyadjuliandi Rachman saat membuka Musrenbang Pemkab Bengkalis di Bengkalis, Senin (6/3/17).Gubri menyebut bahwa Bengkalis termasuk salah satu kabupaten yang terkena dampak penurunan DBH Migas sehingga roda pembangunan jadi melambat.
 
"Kalau tidak segera kita mencari solusi atas persoalan ini, saya tidak tahu nanti kayak apa ekonomi kita," tegas Gubri.
Gubri lalu mengatakan bahwa alternatif baru untuk membangun ekonomi Riau antara lain dengan membangun sektor pariwisata.
"Bengkalis punya potensi di sektor pariwisata. Misalnya kawasan wisata Pantai Rupat dan lainnya," kata pria yang akrab disapa Andi Rachman itu.
 
Selain mengembangkan sektor pariwisata, Gubri juga mengajak Pemkab Bengkalis mengeksplorasi potensi perikanan laut. Panjang garis pantai Riau yang mencapai 2.078.15 km atau dua kali lipat Pulau Jawa adalah potensi yang selama ini terabaikan.
"Itu sebabnya saya sengaja datang ke Bengkalis agar program yang akan disusun bisa disinergikan dengan provinsi, sehingga nanti hasilnya bisa maksimal," kata Andi lagi.
 
Andi juga mengajak Pemkab Bengkalis untuk bersama-sama merebut anggaran pusat atau APBN. "Sekarang kita jangan mengaku kaya lagi. Mari kita cari peluang-peluang anggaran di pusat agar bisa dialokasikan di daerah kita," ajaknya.
 
Andi mengatakan bahwa lemahnya ekonomi Riau juga disebabkan kurang bertumbuhnya pengusaha kelas menengah ke bawah.Peluang ini terbuka lebar bila sektor pariwisata dan perikanan laut bisa digarap secara maksimal.
 
"Pasar sangat terbuka dan siap menerima," katanya optimis.Pertumbuhan ekonomi di Bengkalis dalam dua tahun terakhir memang kurang bergairah. Sementara tingkat kemiskinan untuk tahun 2016 masih tercatat di angka 7,05 persen dan pengangguran terbuka 9,19 persen. (mcr/roc).
 
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified