• Home
  • Riau Raya
  • Empat Desa Terisolir, Jembatan Darurat Sungai Mentawai di Rokan IV Koto, Rohul Diterjang Banjir
Rabu, 01 Maret 2017 06:20:00

Empat Desa Terisolir, Jembatan Darurat Sungai Mentawai di Rokan IV Koto, Rohul Diterjang Banjir

Ilustrasi.
PASIRPANGARAIAN, - Jembatan darurat sungai Mentawai di jalan lintas Provinsi Riau, menghubungkan Kelurahan Rokan dengan empat desa di Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) kembali ambruk dan hanyut pada Selasa (28/2/17) siang sekira pukul 12.00 WIB.
 
Jembatan Mentawai panjang sekira 30 meter dilaporkan ambruk dan hanyut karena diterjang banjir. Kejadian ini merupakan ke sekian kalinya. Terakhir, jembatan dari material kayu ini ambruk dan hanyut pada Ahad 7 Februari 2016.
 
Masyarakat Rokan IV Koto mengakui tidak ada korban jiwa ketika jembatan Mentawai di Dusun Banjar Datar tersebut ambruk dan hanyut diterjang banjir. Namun, diperkirakan masyarakat di empat desa di seberang sungai terisolir sementara waktu.
 
Menurut masyarakat, jembatan ambruk dan hanyut karena derasnya air bah yang datang dari hulu sungai Mentawai, serta membawa material kayu log, sisa ilegal logging.
 
Meluapnya sungai Mentawai sementara ini belum sampai ke pemukiman penduduk, namun bila intensitas curah hujan tinggi, masyarakat memastikan pemukiman juga akan ikut terendam.
 
Sekretaris Camat Rokan IV Koto, Sigit Pranjoro, membenarkan ambruknya jembatan Mentawai pada Selasa siang tadi.
 
"Sekitar jam 12 siang lebih ambruknya (jembatan Mentawai) karena diterjang banjir," jelas Sigit saat dihubungi riauterkinicom, Selasa malam.
 
Sigit mengakui ambruknya jembatan Mentawai sebabkan masyarakat empat desa di seberang sungai sementara terisolir, seperti Desa Cipang Kiri Kanan, Cipang Kiri Hulu, Tibawan, dan Cipang Kanan.
 
Sigit mengatakan jembatan Mentawai dibangun darurat dan sifatnya hanya sementara sekitar 6 bulan lalu. Jembatan dipakai untuk penyebrangan masyarakat dari empat desa di seberang sungai, dan sebaliknya masyarakat Kelurahan Rokan yang akan menyebrang.
 
"Mungkin kita akan kontak BPBD (Rohul) untuk meminjam rakit penyebrangan," jelasnya.
 
Sigit menerangkan sebenarnya ada rakit penyebrangan. Sementara, rakit disimpan dengan cara ditenggelamkan ke sungai Mentawai agar tidak lapuk. Karena debit air sungai masih tinggi dan arus deras, diperkirakan Rabu (1/3/17), rakit baru bisa dipakai untuk penyebrangan.
 
Saat ini, ungkap Sigit, ada sejumlah pedagang dari Kecamatan Ujungbatu yang berjualan keliling di empat desa tidak bisa menyebrang. Mereka masih menunggu di seberang sungai.
 
Sigit mengungkapkan keterangan masyarakat sekitar, bahwa jembatan Mentawai ambruk dan hanyut karena tiang jembatan dihantam kayu log yang datang bersama air bah dari hulu sungai.
 
"Kalau sekarang sudah surut (debit sungai Mentawai), nggak tahu kalau hujan lagi," tandas Sigit ketika ditanya kondisi debit air sungai Mentawai pada Selasa malam ini. (rtc).
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified