- Home
- Advertorial
- Bupati Harris : Batik Bono Jadi Icon Pelalawan
Jumat, 07 Oktober 2016 14:30:00
Bupati Harris : Batik Bono Jadi Icon Pelalawan
PANGKALANKERINCI, RIAU, - Antusias masyarakat sungguh luar biasa saat stand-stand pameran semua terisi. Begitu juga dengan stand pameran PT RAPP dirinya cukup memberikan apreasiasi.
Saat berkunjung ke stand RAPP, Bupati Pelalawan HM Harris sangat antusias ketika melihat batik karya ibu-ibu binaan Community Development (RAPP).
"Batik bono merupakan icon dari Pelalawan. Hal ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan yang ikut mempromosikan kebudayaan milik Pelalawan" jelas Bupati Pelalawan Harris.
Pelalawan Expo 2016 kali ini menampilkan hasil kerajinan batik yang dibina Community Development (CD) lewat Rumah Batik Andalan. Terutama batik dengan motif bono yang merupakan icon wisata kabupaten Pelalawan. Selain itu juga terdapat kerajinan tangan seperti tas dari kain batik serta madu foresbi dari pohon Sialang.
Restorasi Ekosistem Riau (RER) yang merupakan program dari Asia Pacific Resources Internatinal Limited Ltd (APRIL) menampilkan hasil kamera trap di kawasan restorasi. Kamera ini berguna untuk melihat aktivitas nyata dari fauna yang berada di kawasan restorasi yang dikelola oleh APRIL. Selain itu juga terdapat sepuluh jenis ikan khas rawa gambut diantaranya selais, setumbuk, sepotang dan ikan lainnya. Tidak hanya ikan,tetapi juga tanaman anakan alam khas gambut seperti Ramin.
Selain itu, RAPP juga menampilkan program unggulannya dalam upaya pencegahan kebakaran lahan hutan yakni Program Desa Bebas Api atau Fire Free Village (FFV) program.
Sementara untuk upaya pemadaman karlahut, sejumlah perlengkapan pemadaman kebakaran juga ditampilkan seperti berbagai jenis pompa khusus jenis Mark III, mini Striker serta alat pemantau jarak jauh yang dinamakan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau drone. Tahun ini tim fire fighter juga menampilkan mist blower yang digunakan untuk pembuatan sekat secara cepat.
Salah satu pengunjung yang berasal dari Pangalan Kerinci, Khaidir (40) mengaku sangat tertarik pada aquarium yang berada di Stand RAPP. Ikan tersebut berasal di Teluk Meranti
"Kami sangat kagum melihat ikan yang hidup di Kawasan Restorasi Ekosistem Riau (RER), Semenanjung Kampar. Walaupun RAPP merupakan perusahan pulp dan kertas,tapi mereka juga peduli dengan lingkungan dengan adanya Restorasi Ekosistem Riau ini," ungkapnya.
Direktur RAPP, Rudi Fajar mengatakan pada Pelalawan Expo 2016 ini RAPP ingin mempromosikan icon dari Pelalawan, yakni batik motif Bono. Ia berharap batik ini tidak hanya terkenal di Pelalawan tapi seluruh dunia.
"Turut sertanya RAPP dalam Pelalawan Expo 2016 ini merupakan dukungan terhadap pemerintah dalam mempromosikan daerah Pelalawan, sehingga prinsip pendiri perusahaan, bapak Sukanto Tanoto dapat terwujud, good for community, country, climate dan company," ujarnya.
Semntara itu, Manager Program Community Development (CD) PT RAPP, Sundari Berlian yang akrab disapa Neneng ini mengatakan dirinya sebelumnya tak menyangka jika usaha Batik yang merupakan salah satu bagian dari hasil kerajinan seni lewat program CD PT RAPP, bisa mendapatkan pengakuan resmi dari Pemerintah Pusat.
Pasalnya, kegiatan batik yang ditaja oleh CD PT RAPP ini awalnya berangkat dari rasa keprihatinan akan nasib Batik yang mengusung nama Riau sendiri.
Atas dasar itu ditambah lagi kemudian dukungan dari perusahaan PT RAPP, Pemkab Pelalawan serta inisiatif dari istri Kapolresta Pekanbaru yakni Miranti Andang Ginanjar yang merupakan penggagas awal kerajinan Batik di Riau, Oktober tahun 2013, PT RAPP menggelar pelatihan batik pertama kali yang diadakan di Balai Pelatihan Pengembangan Usaha Terpadu (BPPUT) Town Site II.
"Pada saat pelatihan pertama kali itu, ada sekitar 50 orang ibu-ibu yang mengikuti pelatihan ini. Peserta pelatihan itu berasal dari empat (4) area PT RAPP yakni Pangkalankerinci, Sering, Teluk Meranti dan Teluk Binjai dan 10 orang dari IWARA.
Jadi totalnya 50 orang," ujar Neneng saat kembali mengisahkan awal berdirinya usaha Batik yang kini telah menjelma menjadi Rumah Batik Andalan PT RAPP.
Saat disinggung kenapa konsepnya harus batik Bono yang diusung, karena saat ini Wisata Bono sejalan dengan program Bupati Pelalawan yakni program wisata Bono di Kecamatan Teluk Meranti.
"Bahkan wisata Bono sudah dikenal oleh belahan dunia. Karena itu, pihaknya yakin dengan sinergi seperti ini maka sekali rengkuh dua pulau bisa terlampaui, jelasnya.(adv/rls/*).
Share
Berita Terkait
Komentar