• Home
  • Advertorial
  • Cegah Kematian Balita, Tenaga Kesehatan Dituntut Terapkan Pendekatan MTBS
Senin, 16 Mei 2016 18:29:00

Advertorial

Cegah Kematian Balita, Tenaga Kesehatan Dituntut Terapkan Pendekatan MTBS

Dr. Saut Pakpahan berharap sebanyak 30 peserta dari Dokter, Bidan dan Perawat se Inhil yang mengikuti Orientasi Fasilitator MTBS di hotel Dubest Tembilahan Serius Mendalami Materi.
RIAUONE.COM, TEMBILAHAN- Untuk mencegah kematian Balita dan permasalahan yang dihadapi di lapangan, tenaga kesehatan di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dituntut harus mampu menerapkan pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
 
Penerapan MTBS ini akan memberikan kontribusi besar terhadap pencegahan terjadinya kematian balita karena pneumonia, diare, malaria campak, malnutrisi dan gangguan perinaral/neonatal.
 
Untuk mendukung penerapan ini, kebutuhan fasilitator dan instruktur kesehatan di Puskesmas sebagai penyambung lidah sangat mendesak. Sehingga melalui pelatihan dan orientasi MTBS yang dilaksanakan Dinas Kesehatan bagi dokter, bidan dan perawat di Puskesmas memiliki bekal ilmu sebelum terjun ke lapangan.
 
Kepala Dinas Kesehatan Inhil H Zainal Arifin, SKM, M.Kes yang diwakili Dr. Saut Pakpahan Kabid PMK Dinkes Inhil menyebutkan,tenaga kesehatan tidak hanya ditempa melayani secara kuratif seperti pengobatan penyakit saja, tapi juga mampu memberikan pelayanan secara preventif seperti imunisasi, pemberian vitamin A, menilai dan memperbaiki cara pemberian ASI.
 
Selain itu, tenaga kesehatan, diharapkan Saut, juga mampu memberikan pelayanan promotif kepada masyarakat seperti pemberian konseling kepada ibu, melayani, mengobati serta memberikan makanan kepada Balita.
 
"Jadi selain cara kuratif, tenaga kesehatan juga dituntut mampu melakukan pelayanan preventif dan promotif kepada masyarakat," ujar dr. Saud Pakpahan, kepada riauone.com usai membuka secara resmi kegiatan pelatihan dan orientasi fasilitator MTBS/MTBM di hotel Dubest Tembilahan, Senin (16/5/2016).
 
Dengan demikian, kata Saud, melalui orientasi ini tenaga kesehatan diharapkan memiliki keterampilan guna klasifikasi dan tata laksana penanggulangan kasus kesakitan dan kematian bayi serta balita dengan pendekatan secara terintegrasi melalui MTBS ini.
 
"Sasaran utama penerapan MTBS ini adalah bidan dan perawat di desa. Begitu juga dengan dokter Puskesmas juga perlu terlatih agar dapat melakukan supervisi MTBS di wilayah kerja Puskesmas," tukas dokter senior Inhil ini.(san).
Share
Berita Terkait
  • 8 tahun lalu

    Antisipasi Penularan HIV/AIDS Begini Cara dari Dinkes Inhil

    INHIL, RIAU, - Diaula Hotel Inhil Pratama, Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan Aids ( KPA ) menggelar Pertemuan evaluasi semester Program HIV-AIDS Di K
  • 9 tahun lalu

    ASI Eksklusif Penting Bagi Pertumbuhan Anak

    RIAUONE.COM,TEMBILAHAN,ROC- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indragiri Hilir terus gencar melakukan inovasi dengan memperbanyak kegiatan pembinaan kesehatan.Tera
  • 9 tahun lalu

    Puskesmas Tembilahan Ciptakan Kesehatan Lansia yang Aktif dan Produktif

    RIAUONE.COM, TEMBILAHAN - Untuk menciptakan kesehatan Lanjut Usia  (Lansia) yang aktif dan produktif, UPT. Puskesmas Tembilahan Kota melaksanakan pelayanan kesehatan s
  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified