RIAUONE.COM,TEMBILAHAN,ROC-Pendataan yang dilakukan sejak awal tahun 2016, tim kesehatan Diskes Inhil mencatat ada 21 kasus anak menderita gizi kurang dan gizi buruk yang sudah ditangani secara intensif.

 

Adapun, 21 kasus tersebut ditemukan tersebar di beberapa kecamatan yang ada di Inhil, seperti 5 kasus di wilayah kerja UPT Puskesmas Gajah Mada, 2 kasus di Guntung, 2 kasus di Concong, 4 kasus di Kempas, 3 kasus di Tembilahan Kota, 1 kasus di Mandah, 1 kasus di Pengalihan Enok, 1 Kasus di Pengalihan Keritang, 1 kasus di Tembilahan Hulu dan 1 kasus di Tanah Merah.

 

Selain mendata, untuk menekan angka kasus ini, Dinkes berkomitmen memberikan pengobatan hingga sembuh.

 

"Kita (Dinkes,red) tidak hanya sekedar melakukan pendataan saja, namun juga membawa bayi yang menderita gizi kurang dan gizi buruk ke Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat agar mendapat penanganan serius untuk pemulihan kondisinya," ujar H. Zainal Arifin SKM M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir ini kepada awak media, Sabtu, (16/4/2016).

 

Dijelaskan Zainal, setelah kondisi pulih dan berat badan bertambah, perawatan pasien dilanjutkan di rumah yang bersangkutan, dengan dipantau terus oleh tim kesehatan Dinkes Inhil serta diberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) selama tiga bulan.

 

''Kita sudah programkan itu, dari mulai mencari penderita gizi kurang dan gizi buruk, hingga menanggung kesembuhan,'' jelas Zainal.

Dengan ditemukannya 21 kasus penderita gizi kurang dan gizi buruk disebutkan Zainal bukan berarti harus malu dengan kenyataan itu, namun itu adalah bukti bahwa Diskes Inhil terus bekerja mencari dan memberikan pertolongan sebelum kondisi penderita semakin parah.(Adv/San)