RIAUONE.COM, TEMBILAHAN - Untuk menanggulangi dan mengatasi kelahiran anak yang berpotensi mengalami gangguan tiroid atau gangguan mental, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Riau menggandeng pihak Dinkes Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) melaksanakan pelatihan Screening Hipotiroid Kongenital (SHK) disalah satu hotel di Kota Tembilahan, Senin (16/5).

 

Kegiatan yang difasilitasi oleh Dinkes Inhil tersebut juga dalam rangka mengatasi gangguan ibu hamil yang berpotensi mengalami gangguan tiroid. Bagi bayi yang kekurangan hormon tiroid akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental anak melambat.

 

"Bayi atau anak yang kekurangan hormon tiroid bisa mengalami hambatan pertumbuhan seperti, perkembangan motorik dan mental yang tidak seimbang, tubuh cebol, lidah besar, kesulitan bicara, hingga keterbelakangan mental," kata Ika Herawati, SKM selaku pengelola program SHK dari Dinkes Provinsi Riau, Senin (16/5/2016).

 

Disebutkan Ika, gejala penyakit ini tidak disadari dan sangat sulit dikenali dan diobati. Maka dari itu, untuk semua bayi yang baru lahir disarankan untuk melakukan Screening Hipotiroid Kongenital (SHK), karena jika terlambat dideteksi akan berakibat sangat fatal.

 

"Gejala Hipotiroid tidak mudah dikenali, apa lagi diobati. maka, untuk bayi baru lahir agar segera melakukan SHK agar tidak berakibat fatal," ujarnya.

 

Ternyata, di Provinsi Riau sendiri sudah banyak bayi dalam masa pertumbuhannya mengalami penyakit hipotiroid kongenital ini.

 

"Kalau di Inhil sendiri saya belum tau berapa jumlah anak yang mengidap hipotiroid kongenital ini, kalau dibeberapa Kabupaten yang ada sudah banyak terdata anak dengan gangguan ini. Kalau untuk penyakit ini memang jarang sekali, dari 3000 anak, paling-paling hanya satu anak saja yang terkena penyakit ini," ungkapnya. (san/dd)