• Home
  • Advertorial
  • Hingga 21 Maret, Pelaksanaan PIN Polio di Inhil mencapai 85,5 Persen
Rabu, 23 Maret 2016 09:23:00

Advertorial

Hingga 21 Maret, Pelaksanaan PIN Polio di Inhil mencapai 85,5 Persen

Kadis Kesehatan Inhil H Zainal Arifin
RIAUONE.COM, TEMBILAHAN, ROC - Pelaksanaan Pin Polio hingga hari terakhir data yang masuk di Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) baru mencapai 85,5 persen dari jumlah asumsi Balita sebanyak 69.242 anak. Jumlah ini merupakan data asumsi yang disanpaikan Pusdatin Provinsi Riau, sementara dengan data rill yang terjadi di lapangan jumlah anak tidak mencapai 69.242 anak.
 
Dengan berbagai upaya sudah dilakukan Dinkes Inhil untuk mencapai target awal 96 persen. Hasil tim sweeping yang gencar turun ke lapangan hingga, Selasa (22/3) semalam, data rill jumlah anak di lapangan tidak mencapai seperti jumlah anak yang diasumsikan Pusdatin Provinsi Riau.
 
"Kalau jumlah 69.242 itukan data asumsi yang digunakan, kalau data rillnya yang kita temukan di lapangan tidak sampai angka segitu," jelas Kepala Dinas Kesehatan Inhil H Zainal Arifin, kepada Riauone.com di ruang kerjanya, Senin (21/3/2016).
 
Dengan perbedaan data dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, diakui Zainal menjadi salah satu kendala pencapaian target pelaksanaan PIN Polio Dinkes Inhil. Namun demikian, pihaknya terus melakukan upaya dengan cara menginstruksikan seluruh tenaga kesehatan yang ada di 27 Puskesmas dan 188 Pustu untuk melakukan pendataan dan sweeping ke rumah warga.
 
 "Kalau kerja dan usaha sudah maksimal, namun hasilnya memang tidak ada lagi anak yang mau diimunnisasi, maka angka itulah yang kita laporkan sesuai dengan rillnya," terangnya.
 
Menurut Zainal, selain adanya perbedaan angka asumsi dengan data rill tersebut, Kultur masyarakat terhadap kesadaran kesehatan juga masih kurang. Ternyata, diakui Zainal, masih banyak orang tua yang meragukan manfaatnya dari vaksin Polio, padahal dipastikan tidak ada efek samping akibat imunisasi polio.
 
"Masih banyak orang tua yang tidak mau anaknya diimunisasi. Ini menandakan pengetahuan dan kesadaran masyarakat kita masih rendah," sebut Zainal seraya menyebutkan Dari 85,5 persen yang sudah diimunisasi tidak ada yang ditemukan efek samping seperti muntah dan shok.
 
Kemudian, selain letak geografis daerah Inhil juga jauh, banyak juga yang ditemukan kondisi anak saat mau dimunisasi sakit. "Kita (Dinkes, red) tidak mau membuat angka yang tidak masuk akal. Seberapa data rillnya, yah segitulah usaha maksimal yang sudah dilakukan. Kalau memang masyarakat tidak punya anak lagi yang mau diimunisasi, mau bagaimana lagi," pungkasnya.
 
Namun demikian, untuk meningkatkan lagi pencapaian target, Dinkes terus berupaya secara maksimal melakukan sweeping ke rumah penduduk untuk memastikan anak-anak yang belum diimunisasi."Kalau sudah kerja keras, namun hasilnya segitu juga maka itulah yang kita laporkan," pungkasnya.(san)
 
Share
Berita Terkait
  • 8 tahun lalu

    Diskes Ajak Warga Jadi Pelopor Gerakkan Jumantik

    TEMBILAHAN  - Sebagai upaya meminimalisir bahaya DBD, Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mengajak warga menjadi mempelopori gerakan 1 rumah 1 J
  • 9 tahun lalu

    Mengukur Mutu Pelayanan Kesehatan, 7 Puskesmas di Inhil Akan Diakriditasi

    RIAUONE.COM, INHIL- Dari 27 UPT Puskesmas yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), 7 Puskesmas diantaranya akan diakreditasi pada tahun 2016 ini.
     
  • 9 tahun lalu

    Realisasi PIN Polio Dumai Capai 96 Persen

    DUMAI, RIAU, - Dinas Kesehatan Kota Dumai sudah merealisasikan 96 persen anak sasaran pekan imunisasi polio dari jumlah keseluruhan mencapai 35.555 peserta balita per 13 Ma
  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified