- Home
- Advertorial
- Kondisi Fisik Memburuk, Rafi Penderita Gizi Buruk Dari Kateman Dirujuk ke RSUD Puri Husada
Rabu, 20 April 2016 12:29:00
Advertorial
Kondisi Fisik Memburuk, Rafi Penderita Gizi Buruk Dari Kateman Dirujuk ke RSUD Puri Husada
RIAUONE.COM, TEMBILAHAN, ROC – Sempat dirawat di Rumah Sakit Raja Musa Sungai Guntung Kecamatan Kateman selama sepekan, Balita gizi buruk M Rafi (4 Bulan) warga Dusun Lubuk Lurus Desa Sungai Teritip Kateman akhirnya dirujuk ke RSUD Puri Husada Tembilahan, Selasa (19/4/2016).
Dikarenakan kondisinya semakin memprihatinkan, balita itupun dirujuk ke RSUD Puri Husada Tembilahan. Bocah malang buah hati dari pasangan Hasyim dan Ida ini tiba di Tembilahan sekitar pukul 13.00 WIB yang disambut langsung oleh pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Inhil.
Berdasarkan keterangan Marlina, pemegang program gizi UPT Puskesmas Sungai Guntung, saat ditemukan, berat badan Rafi yang baru beumur 4 bulan ini hanya 2 kilogram (kg). Namun setelah mendapat perawatan sejak tanggal 4 April 2016, berat badan Rafi naik menjadi 2,6 Kg. “ Karena sempat dibawa pulang kerumah oleh orang tuanya, kondisi Rafi kembali memburuk karena letak rumahnya dipelosok desa sehingga petugas medis kesulitan memberikan perawatan intensif,” ujar Marlina, kepada Riauone.com melalui telepon selulernya kemaren.
Saat tiba di RSUD Puri Husada, petugas medis menyebutkan kondisi fisik Rafi sangat lemah.” Kondisi Rafi sangat lemah, karena lambung bayi seusia Rapi sangat sensitif, sehingga sangat rentan terkena penyakit bila diberi asupan makanan yang tidak sesuai,” kata salah seorang tim medis, Iqbal, di RSUD Puri Husada Tembilahan.
Sebagaimana yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Inhil H Zainal Arifin belum lama ini, seluruh biaya perawatan Rafi termasuk konsumsinya selama 3 bulan digratiskan. Atas penemuan kasus gizi buruk ini, Dinkes menginstruksikan kepada seluruh petugas medis dan jajarannya agar terus melakukan pendataan secara luas bagi balita yang terindikasi gizi buruk.“Tim kesehatan kita suruh pantau terus dan mendata disetiap desa. Kalau ada penemuan gizi buruk langsung dibawa,” kata Zainal Arifin.
Ditambahkan Zainal, jika kondisi bayi sudah membaik dan bisa dibawa pulang ke rumah, tim medis tidak cukup melepas begitu saja melainkan terus memantau selama 3 bulan serta memberikan asupan makanan gizi yang dibutuhkan.(san)