ROKANHULU, RIAUONE.COM - Bupati Rokan Hulu H. Suparman S.Sos M.Si Rencanakan Program Kota Kembar Untuk memajukan Rokan Hulu dengan memadukan 2 kota Yaitu Pasirpangaraian dengan Ujung Batu, sebagai penopang kemajuan pembangunan Kabupaten Rokan Hulu.

 

Program tersebut juga disampaikan dalam pidatonya di Acara Sunat Massal yang diadakan oleh Idaroh Kemakmuran Masjid Indonesia (IKMI) Ujungbatu yang diselenggarakan di Komplek Masjid Syuhada Ujungbatu pada hari Rabu (24/5/17).

 

Adapun konsep Kota Kembar tersebut Kota Pasirpangaraian sebagai kota Pusat Pemerintahan dan Jasa serta menjadikan Kota Ujung Batu Sebagai pusat Kota Perindustrian dan Pusat Perdagangan.

 

"Kita akan membangun jalan 2 jalur yang menghubungkan antara Kota Pasirpangaraian dengan Kota Ujung batu sebagai sarana penopangnya dan untuk memudahkan perhubungan diantara kota tersebut" jelas Suparman dalam pidatonya.

 

Suparman juga memerintahkan Camat Ujung batu, Fisman Hendri S.Hut dalam pidatonya dihadapan tamu undangan dan Peserta Sunat Massal di Masjid Syuhada Ujung batu, agar menegur dan tidak memberikan idzin setiap toko yang memasang Canopy lebih dari 2 meter, apalagi hingga melampaui batas Jalan Raya kepada pemilik Ruko dan Toko yang ada di Ujung batu, Untuk mendukung Kota Ujung batu sebagai kota Industri dan Pusat Perdagangan.

 

"Kita sering bolak balik di ujung batu, kita ingin menanam pohon di setiap pinggir jalan, nanti takutnya ada pemilik toko itu nakal, mereka menyiram tanaman yang diperuntukan untuk Pelindung di depan tokonya, tetapi oleh mereka disiram minyak supaya mati, agar bisa leluasa untuk parkir, maka Buatlah halaman Toko tersebut yang luas agar orang merasa nyaman berbelanja, jangan buat toko yang sangat dekat dengan jalan raya sehingga tempat parkir kendaraan yang akan berbelanja tidak merasa nyaman atas kendaraanya, jadi harus menyediakan tempat parkir yang luas itulah konsep toko modern yang mengutamakan kenyamanan bagi Pelanggannya".Terang Suparman.

 

"Kota Kembar ini sebagai sayap kemajuan pembangunan di Rokan hulu yang fungsinya untuk Menata Dua kota dengan fungsi yang berbeda, banyak daerah lain menjadikan 2 kota di kabupaten itu dengan program yang sama sehingga muncul permasalahan yang timbul, karena pengalaman tersebut itu sebagai pelajaran bagi kita",pungkas Suparman.(ADV/Hum/Sur)