RIAUONE.COM, TEMBILAHAN - Tenaga kesehatan tidak hanya ditempa melayani masyarakat secara kuratif seperti pengobatan penyakit saja, tapi juga harus mampu memberikan pelayanan secara preventif dan promotif.

 

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) H Zainal Arifin, SKM, M.Kes melalui Kabid Penanggulangan Masalah Khusus (PMK), Dr. Saut Pakpahan, dalam sambutannya saat membuka acara Orientasi Fasilitator Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) bagi tenaga Dokter, Bidan dan Perawat di hotel Dubest Tembilahan, kemaren.

 

Pelayanan preventif, menurut Saut, petugas bisa melakukannya dengan cara memberikan imunisasi, vitamin A, menilai dan memperbaiki cara pemberian ASI dan pelayanan pendekatan lainnya kepada masyarakat.

 

Sedangkan pelayanan promotif kepada masyarakat, dijelaskannya, tenaga kesehatan bisa melakukannya dengan cara pemberian konseling kepada ibu, melayani, mengobati serta memberikan makanan tambahan kepada Balita.

 

"Jadi selain cara kuratif, tenaga kesehatan juga dituntut mampu melakukan pelayanan preventif dan promotif kepada masyarakat," ujar Dr. Saud Pakpahan.

 

Dengan demikian, kata Saud, melalui pelatihan dan orientasi yang sering diikuti, tenaga kesehatan diharapkan memiliki keterampilan pendekatan inovatif guna klasifikasi dan tata laksana penanggulangan kasus kesakitan dan kematian bayi serta balita dengan pendekatan secara terintegrasi.

 

"Sasaran utama penerapan pelayanan preventif dan Promotif ini adalah bidan dan perawat di desa kepada masyarakat. Begitu juga dengan dokter Puskesmas juga perlu terlatih agar dapat melakukan pelayanan yang dimaksud di wilayah kerja Puskesmasnya," sebut dokter senior Inhil ini.(san).