Rabu, 18 Maret 2015 16:07:00

"Jangan Ada Dusta diantara Kita Pak Menteri"

menteri pertanian RI Amran Sulaiman di Kabupaten Meranti Riau . (mas)
RIAUONE.COM, JAKARTA, ROC, - Traktor untuk kelompok tani di Ponorogo, Jawa Timur, baru akan dibagikan bulan depan. Demikian dalih dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Alasan Menteri Amran, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian Pertanian baru cair.  Direktur Centre For Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi, menilai pernyataan Menteri Amran, hanya pernyataan darurat alias pernyataan panik,  karena penarikan traktor dari petani hanya bikin Presiden Jokowi malu sekali. 
 
" Padahal Jokowi sudah menyatakan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan traktor sebanyak 41 ribu  ke seluruh Indonesia. Dan untuk Ponorogo sebanyak 3 ribu. Tapi setelah Jokowi menyatakan tersebut, traktor  ditarik kembali, dan ini sangat menyakitkan rakyat," kata Uchok di Jakarta, Rabu 18 Maret 2015.
 
Pernyataan Menteri Pertanian, bukan hanya panik,  tapi  Menteri Amran harus berpikir serius membagi traktor bagi petani untuk bulan depan. Jika tidak,  Menteri Amran akan dituduh “pembual besar” alias  tidak konsisten antara penyataannya dengan kondisi di lapangan. Faktanya di kementerinnya belum ada lelang pengadaan traktor.
 
" Dimana kalau melihat lelang di Kementerian Pertanian tertanggal 18 maret 2015 atas pengadaan alat mesin pertanian berupa traktor untuk tahun 2015 hanya ada dua  lelang traktor sebesar Rp 1, 7 milyar, yaitu pertama, pengadaan traktor pertanian dengan paket anggaran sebesar Rp 650 juta, dan kedua, pengadaan traktor besar (1 unit) dan traktor mini (1 unit) sebesar Rp 1 milyar," ungkap Uchok.  
 
Kemudian, kata Uchok, pada tahun 2014 juga, pengadaan traktor pertanian hanya sebesar Rp 640 juta. Sementara  pada tahun 2013, ada 4 item untuk pengadaan traktor dengan jumlah anggaran sebesar Rp 102 milyar.  Dan pada tahun 2012, tercatat ada 5 item untuk pengadaan traktor dengan jumlah anggaran sebesar Rp 119 milyar.
 
"Kami dari CBA meminta kepada Menteri Amran, jangan coba-coba pengadaan lelang dengan cara penunjukan langsung oleh Kementerian Pertanian," katanya.
 
Kalau terjadi penujukan langsung oleh Kementerian Pertanian,  Uchok menegaskan itu sama saja membuka peluang korupsi dalam pelelangan pengadaan traktor. Uchok juga meminta Menteri Pertanian  segera merealisasi janji-janjinya. Uchok mengingatkan  janji adalah hutang yang harus di bayar. 
 
"Dimana bulan depan, rakyat harus  dapat traktor kembali. Kata orang betawi, seharusnya traktor yang sudah dikasih kepada rakyat Ponorogo tidak boleh atau pantang ditarik kembali, karena sikut dan tangan Menteri bisa borokan. Jadi jangan ada dusta diantara kita Pak Menteri," cetus Uchok. (gus).
 
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified