- Home
- Kilas Global
- "Air Saja Kena Pajak, Apalagi Handphone"
Minggu, 15 Oktober 2017 14:53:00
"Air Saja Kena Pajak, Apalagi Handphone"
NUSANTARA, - Beberapa waktu lalu jagat media sosial sempat dihebohkan oleh cuitan perihal smartphone harus bayar dan dilaporkan ke pajak. Padahal, saat masyarakat membeli smartphone, mereka sudah membayar pajak dan hanya perlu dilaporkan saja.
Keresahan itu rupanya ingin coba untuk dijelaskan kembali oleh Direktur Jenderal Pajak, Ken Dwijugiasteadi.
"Banyak orang yang menanyakan ke saya, Pak kenapa handphone dikenakan pajak? Masa saya pakai HP saja kena pajak. Padahal kan semua orang pasti bayar pajak mulai dari PPN sampai PPh," kata Ken di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (14/10).
Menjawab pertanyaan tersebut, Ken mengatakan jika setiap warga negara pasti dikenakan pajak. Tanpa disadari, masyarakat setiap harinya selalu berkontribusi dalam membayar pajak.
Sebagai contoh, saat Anda membeli air minum, secara tidak langsung ada membayar Pajak Pertambahan Nilai (PPn). Hal itu juga berlaku saat Anda membeli materai maupun makan di restoran cepat saji.
"Beli air saja kita bayar PPN kan, bea materai kalau mau kawinan juga bayar pajak. Lalu ada juga pembayaran pajak kendaraan ya," jelas dia.
Selain itu, Ken juga membeberkan sulitnya Direktorat Jenderal Pajak dalam mencapai target penerimaan pajak sebesar Rp 1.283 triliun pada tahun lalu. Dari jumlah itu saja, DJP hanya mampu mengumpulkan 74 persennya saja.
"Bisa dibayangkan sebanyak itu dalam setahun, artinya kami harus cari Rp 100 triliun per bulan, sehari Rp 3 triliun kan. Kami kerja 24 jam terus terusan. Saya 26 jam malah, 24 jam kerja 2 jam tidur," pungkasnya. (jpc/roc).
Share
Berita Terkait
Rakyat Kocar Kacir, Ternyata Ini Sosok Pencipta Pajak yang Kini Bikin Rakyat Menjerit
Siap-siap di Pajaki, Ditjen Pajak Bakal Intai Pemilik Rekening Rp1 Miliar
NASIONAL, BISNIS, - Direktorat Jenderal Pajak (DJ
Dulu di Endorse Kini Menangis, Pajak Hiburan Naik 40%
NASIONAL, Jakarta - Kenaikan tarif pajak hiburan
Gaji Rp15 Juta/Bulan, PNS Direktorat Jenderal Pajak Pilih Resign Jadi Penjual Ayam Geprek, Kenapa?
NASIONAL, Viral di media sosial (medsos) TikTok seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memutuskan untuk resign dan memilih untuk menjadi pen
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified