- Home
- Kilas Global
- 2014 ini, Industri Kelapa Sawit Nasional Diproyeksikan akan lebih Baik Seiring dengan Membaiknya Harga Buah Sawit
Selasa, 18 Maret 2014 16:48:00
2014 ini, Industri Kelapa Sawit Nasional Diproyeksikan akan lebih Baik Seiring dengan Membaiknya Harga Buah Sawit
riauone.com, -Pada tahun 2014 ini, industri kelapa sawit nasional diproyeksikan akan lebih baik seiring dengan membaiknya harga buah sawit sampai awal tahun. Selain itu, faktor teknologi informasi merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan produktivitas.
“Implementasi teknologi informasi harus berkorelasi dengan peningkatan produktivitas di kebun, investasi IT yang baik hanya berkisar 8 persen sampai 15 persen dari hasil lonjakan produktivitas baru” ujar Hendra Prayogi, VP Lintasarta West Indonesia Region dalam Diskusi “Tantangan dan Solusi Industri Sawit 2014” di Swisbell Hotel Medan beberapa pekan lalu di Kota Medan.
Sementara itu, menurut Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Derom Bangun menyebutkan, harga tandan buah sawit (TBS) di tingkat petani sudah naik menjadi sekitar Rp 2.065 per kilogram. “Informasi ini saya dapatkan langsung dari petani yang berada di wilayah Kisaran, Sumatera Utara,” kata Derom Bangun dalam rilisnya.
Sebelumnya, pada Januari, harga TBS masih berada di kisaran Rp 1.700 per kilogram. Menurut Derom Bangun, peningkatan harga TBS tidak terlepas dari tumbuhnya harga CPO di pasar dunia yang mencapai di atas US$ 800 per ton pada bulan ini. Dengan adanya, program mandatori biofuel yang berjalan di tahun ini serapan minyak sawit di dalam negeri tinggi menjadi 11,3 juta ton pada 2014 selain ditopang pemakaian oleh sektor industri dan pangan.
Berdasarkan data yang ditemukan, konsumsi CPO domestik tumbuh 26 persen dari tahun 2013 yang berjumlah sekitar 9 juta ton. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, sampai tahun 2013, luas lahan kelapa sawit diperkirakan 10 juta hektare dan produksi minyak sawit sebanyak 27,7 juta ton. Dengan rata-rata produktivitas sawit 3,8 ton per hektare per tahun.
Dalam diskusi, Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV, Erwin Nasution mengatakan, perusahaan kelapa sawit perlu meningkatkan produktivitasnya untuk menjadi industri yang unggul. Selama ini, industri kelapa sawit mendapatkan keuntungan dari tingginya harga CPO yang bersifat windfall profit. Tak hanya itu, pengembangan sawit sebaiknya dilakukan sampai kepada produk hilir sehingga akan memberikan nilai tambah tinggi.
“PTPN IV sedang membangun kerjasama dengan PT Pertamina dan Pelindo II untuk pengembangan teknologi green diesel. Teknologi ini dapat menghasilkan biodiesel dengan kandungan 100 persen yang langsung bisa dipakai kendaraan,” jelasnya.
Upaya meningkatkan produktivitas kelapa sawit dapat dibantu lewat aplikasi teknologi informasi. Saat ini, PT Aplikanusa Lintasarta, telah menyediakan fitur dan solusi yang digunakan dalam kegiatan industri sawit mulai dari hulu sampai hilir. (roc/dzc/rbc)
Share
Berita Terkait
Ini Yang Sebenar-nya Harga Pertalite, Bukan Rp10 Ribu per Liter
NASIONAL, - Sejumlah badan usaha penyedia Bahan B
Apakah Serius Ini? Pertamina Turunkan Harga BBM di Seluruh SPBU Mulai 1 Oktober
Pemerintah Naikan Harga Beras, Rakyat Pasrah Suka Tak Suka Harus Ikut
NASIONAL, BISNIS, - Pemer
Per Semalam, Harga Emas Antam Melonjak Rp20.000 Menjadi Rp 1.299.000 Per Gram Hari Ini (6/4)
Komentar
Copyright © 2012 - 2025 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified