- Home
- Kilas Global
- Ada Apa Dibalik Mangkraknya Kalija?
Jumat, 13 Maret 2015 18:12:00
Ada Apa Dibalik Mangkraknya Kalija?
RIAUONE.COM, JAKARTA, ROC, - Indonesia Mining and Energy Studies (IMES) menyoal mati surinya megaproyek pipa gas Kalimantan –Jawa (Kalija). Proyek tersebut, nyaris mangkrak. Progres pengerjaannya begitu minim. Tidak hanya itu, IMES juga mengendus bau tak sedap dari proyek yang melibatkan perusahaan milik keluarga Aburizal Bakrie tersebut. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) diminta menelisik itu, dengan melakukan audit investigasi.
“ Progres pengerjaan mega proyek pipa gas Kalija begitu minim. Padahal megaproyek itu sudah mulai dikerjakan oleh Perusahaan Gas Negara (PGN) sejak 2006, tapi sekarang seperti mati suri,” kata Direktur IMES, Erwin Usman dalam keterangan persnya yang diterima Riauone.com, di Jakarta, Jumat 13 Maret 2015.
Mangkraknya Kalija, kata Erwin jelas memantik pertanyaan publik. Kalija sendiri dikerjakan oleh konsorsium Kalimantan Jawa Gas (KJG), dimana 80 persen sahamnya dimiliki oleh PGN, sisanya 20 persen dikuasai oleh perusahaan Bakrie. Tapi, sampai detik ini, megaproyek itu tak jelas kelanjutannya. Padahal sudah 9 tahun lewat, sejak proyek mulai dikerjakan.
“ Sampai saat ini setelah sekitar 9 tahun berjalan, tak jelas kapan selesai,” kata dia.
Padahal proyek kakap tersebut akan sangat membantu pasokan gas perusahaan setrum negara, PLN. Tapi karena mangkrak, PLN kena imbasnya. Menurut Erwin, keterlibatan PGN secara langsung sebagai investor yang berkongsi dengan perusahaan Bakrie, menjadi pertanyaan besar. Perusahaan Bakrie yang merupakan pemenang tender proyek tersebut pada 2006, jelas lalai, sebab tak juga mengeksekusi proyek Kalija.
Harusnya itu berdampak hukum, dan tender mestinya pula di ulang. Tapi ia heran, Dirut PGN, Hendi Prio Santoso justru menempuh langkah membangun konsorsium dengan Bakrie. “ Ini yang jadi pertanyaan ada apa,” kata Erwin.
Proyek jumbo tersebut, kata dia, sejak awal memang tak transparan. Lalu tiba-tiba, PGN mengambil alih proyek tersebut. Sementara Bakrie tetap ikut serta. Mestinya, sebagai pemenang tender yang lalai, perusahaan Bakrie diberi sanksi, atau ditendang. Namun yang aneh, PGN tetap memasukan perusahaan Bakrie dan kongsi konsorsiumnya.
“ Saya heran, PGN tetap menyertakan Bakrie sebagai pemegang saham di konsorsium. Ini yang jadi pertanyaan sampai muncul dugaan adanya kongkalikong dari mulai proses tender awal hingga akuisisi proyek oleh PGN,” kata dia.
Menurutnya, kalau memang PGN mampu, kenap tak sedari dulu perusahaan gas plat merah itu saja yang mengerjakan Kalija. Kenapa, sekarang setelah mangkrak 8 tahun lebih, PGN masuk. Ini yang jadi pertanyaan publik, ada apa dibalik mangkraknya Kalija. Agar semua jelas terungkap, Erwin meminta Badan Pemeriksa Keuangan turun tangan, melakukan audit investigasi atas proyek Kalija.
“ Kami menuntut digelarnya audit investigatif oleh BPK. Harus diperiksa dan di investigasi keterlibatan PGN dan kelayakan penyertaan Bakrie, pemenang tender yang justru telah melakukan wanprestasi, gagal mengerjakan proyek tersebut ,” kata dia. (gus/roc).
Share
Berita Terkait
Masih Geger Ipar Adalah Maut, Ini Reaksi Nisa Asli saat Tahu Sang Adik Nonton Film 'Ipar Adalah Maut'
ENTERTAIN, - Kamu sudah m
Kisah Kehidupan Manusia, Kisah Nyata Film Ipar Adalah Maut, Kisah Nyata Perselingkuhan Viral di Medsos
NASIONAL, E
Kapal Berbendera Hongkong, MV Irvine Bay di Maling saat Melintas di Perairan Dumai, Suku cadang Kapal Senilai Rp600 Juta Raib
RIAU, DUMAI, - Sebuah kapal berbend
Rencana Indonesia Bantu Palestina, Dubes Palestina untuk Indonesia Ungkap Sebab Kapal RS Indonesia Belum Dikirim ke Gaza
NASIONAL, - Duta Besar Palestina untuk Indo
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified