- Home
- Kilas Global
- Apa Kabar Dunia, Al-Qur'an Dibakar 3 Hari Berturut-turut, Denmark Mulai Chaos!
Jumat, 04 Agustus 2023 09:47:00
Apa Kabar Dunia, Al-Qur'an Dibakar 3 Hari Berturut-turut, Denmark Mulai Chaos!
DUNIA, - Anggota Danske Patrioter atau Patriot Denmark kembali melakukan penistaan terhadap Al-Qur'an. Kelompok ultranasionalis tersebut membakar kitab suci umat Islam itu selama tiga hari berturut-turut.
Laporan Anadolu Agency pada Rabu (2/8/2023) menyebut anggota kelompok tersebut membakar salinan Al-Qur'an di ibu kota Denmark, Kopenhagen. Satu kali mereka membakarnya di depan orang Turki dan dua hari kedua berturut-turut di depan Kedutaan Turki.
Di bawah perlindungan polisi setempat, anggota kelompok tersebut meneriakkan slogan-slogan menentang Islam di depan kedutaan dan membentangkan spanduk anti-Islam serta menyerukan boikot produk Turki.
Meskipun mendapat kecaman dari seluruh dunia, mereka tetap meneriakkan slogan-slogan anti-Islam dan menyiarkan langsung insiden Islamofobia ekstrem di media sosial.
Mereka juga mengaku telah membakar sebuah buku yang diduga ditulis oleh Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen di lokasi yang sama.
Sebelumnya pada Senin, kelompok yang sama di Kopenhagen membakar salinan kitab suci di depan Kedutaan Besar Saudi.
Kelompok itu tak hanya membentangkan spanduk yang menghina Islam dan meneriakkan slogan-slogan Islamofobia, mereka juga menginjak-injak salinan Al-Qur'an saat polisi mengamankan mereka.
Kelompok tersebut juga berencana membakar lebih banyak salinan Al-Qur'an pasca pertemuan online Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang membahas insiden tersebut.
Secara terpisah pada hari yang sama, Salwan Momika yang berasal Irak, membakar salinan Al-Qur'an lainnya di depan Parlemen Swedia dan menuntut agar Islam dilarang di negara tersebut.
Sementara Denmark mengatakan bahwa mereka mencatat deklarasi terbaru oleh OKI menyusul serangkaian insen tersebut. Otoritas terkait mengatakan akan melanjutkan dialog yang erat dengan negara-negara anggota kelompok tersebut.
"Denmark mengutuk pembakaran Al Qur'an baru-baru ini dan sedang menjajaki kemungkinan campur tangan dalam situasi khusus dalam kebebasan berekspresi Denmark," cuit otoritas Denmark.
Aksi Oposisi
Tujuh partai oposisi Denmark pada Kamis menyuarakan keberatan atas upaya pemerintah untuk melarang pembakaran salinan Al-Qur'an, dengan alasan bahwa undang-undang akan menjadi pembatasan kebebasan berekspresi yang tidak dapat diterima.
Adapun, kemarahan di dunia Muslim atas penodaan Al-Qur'an di depan kedutaan besar negara-negara Muslim di Denmark dan Swedia telah mendorong kedua pemerintah untuk mengatakan mereka akan mencari cara untuk membatasi pembakaran secara legal.
Partai oposisi dalam pernyataan bersama menyatakan pelarangan pembakaran Al-Qur'an akan mengganggu prinsip kebebasan berbicara di Denmark.
"Semua pihak yang bertanda tangan di bawah ini menjunjung tinggi kebebasan sipil Denmark yang mendasar dan berpendapat bahwa kebebasan sipil harus selalu didahulukan dari dogma agama," tulis mereka.
Menurut mereka, dengan menyerah pada tekanan dari luar, pemerintah juga dapat membuka pintu bagi negara asing untuk ikut campur dalam politik nasional.
"Veto pelaku kekerasan tidak boleh menang dan tidak boleh menetapkan batas-batas politik Denmark dan demokrasi Denmark," kata pihak oposisi.
Mulai dari partai Kanan Baru sayap kanan hingga Aliansi Merah-Hijau sayap kiri, tujuh partai bersama-sama memegang 72 kursi di parlemen dengan 178 anggota, sementara pemerintah dari tiga partai kanan-tengah dan kiri-tengah memiliki total 88 kursi.
Menteri Kehakiman Peter Hummelgaard kepada lembaga penyiaran publik DR menegaskan, meski ada protes, pemerintah akan terus berupaya mencegah pembakaran Al-Qur'an.