- Home
- Kilas Global
- BBPOM: Dua Kali Diperiksa, Bakso Mekar Positif Mengandung Babi
Selasa, 29 Agustus 2017 09:16:00
BBPOM: Dua Kali Diperiksa, Bakso Mekar Positif Mengandung Babi
PEKANBARU - Kembali ditemukannya warung penjual bakso yang mengandung babi menghebohkan masyarakat Pekanbaru. Pasalnya, bakso tersebut cukup terkenal di kalangan masyarakat.
Setelah diuji dan positif mengandung babi, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Pekanbaru pun merekomedasikan Bakso Mekar untuk disanksi penutupan sementara. Dinas Kesehatan (Dinkes) Pekanbaru pun sudah turun ke lapangan untuk memastikan kebenarannya.
Hasilnya diketahui bahwa bakso tersebut tidak memiliki izin kesehatan dan tidak laik untuk dijual. Diskes pun mengikuti rekomendasi BBPOM untuk menutup sementara Bakso Mekar pada Kamis (23/8/2017) lalu.
Kasi Pemeriksaan BBPOM di Pekanbaru, Veronika Ginting, menyebutkan bahwa hasil pemeriksaan Bakso Mekar ini didapat saat dilakukannya sidak rutin dari BBPOM. Sidak rutin ini difokuskan di tempat yang diminati penduduk. Dari hasil pemeriksaan itu didapatilah kandungan bakso di gerai tersebut ada fragmen DNA specific porcine atau babi.
"Sampel Bakso Mekar ini diperiksa dua kali. Pertama di Balai POM Aceh lalu pengujian keabsahan di Pusat Pengujian Obat dan Makanan Balai POM RI. Hasilnya sama," kata Veronika pada Senin (28/8/2017).
Setelah didapati hasilnya positif mengandung zat yang ada pada babi, BBPOM menindaklanjutinya ke daerah. Karena produk tersebut bukan produk kemasan, hasilnya ditindaklanjuti ke Dinkes dan Disperinsag Kota Pekanbaru.
"Kita rutin melakukan pemeriksaan dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Tujuannya agar pangan yang ada aman dikonsumsi masyarakat," sebut Veronika.
Veronika mengatakan bahwa penggunaan babi dalam makanan ini tidak ada unsur pidananya. Karena hal tersebut hanya masalah keyakinan. Namun ia menyebutkan yang harus diperhatikan Pemko yakni perizinan usaha dan kehalalannya.
Lewat kejadian ini, BBPOM berharap jangan ada lagi hal serupa terjadi. Veronika juga menyampaikan agar masyarakat bisa membuat laporan jika ada hal yang mencurigakan seputar obat dan makanan ke BBPOM Pekanbaru. (mcr).