- Home
- Kilas Global
- Bantuan Kemanusian Ditengah Bau Mesiu
Senin, 16 Maret 2015 04:17:00
Bantuan Kemanusian Ditengah Bau Mesiu
RIAUONE.COM, JAKARTA, ROC, - Konflik di Negera Ukraini masih berkecamuk. Presiden Ukraini, Petro Poroshenko dengan lantang menuding Rusia di bawah Vladimir Putin, terang-terangan membantu kaum separatis di Ukraina yang ingin memisakan diri. Poroshenko menuding Putin adalah pemasok senjata utama kaum pemberontak.
Di saat bau mesiu masih menyengat, Kementerian Situasi Darurat dan Penanggulangan Akibat Bencana (Emercom) Federasi Rusia melansir sebuah pernyataan bahwa pihaknya senantiasa memberi bantuan kemanusiaan kepada warga di wilayah Donetsk dan Lugansk, Ukraina yang terjebak konflik. Redaksi RiauOne.com, Senin 16 Maret 2014, menerima pernyataan pers dari Emercom yang dikirimkan pihak Kedutaan Rusia di Jakarta via email.
Dalam pernyataan pers itu di nyatakan, bahwa sejak bulan Agustus 2014 Kementerian Situasi Darurat dan Penanggulangan Akibat Bencana Federasi Rusia terus mengirimkan pasokan bantuan kemanusiaan yang dikirimkan secara reguler untuk warga wilayah Donetsk dan Lugansk di Ukraina. Menurut Emercom, warga di wilayah Donestk dan Lugansk terkena blokade ekonomi oleh pemerintahnya sendiri yang sedang menggelar operasi militer di sana.
Emercom mengklaim sampai bulan Maret 2015, pihaknya telah mengirim 24 ribu ton bantuan kemanusiaan yang diangkut 17 iring-iringan truk. Bantuan yang diberikan berupa, makanan, air putih, obat-obat dan barang-barang lain yang amat dibutuh. Ikut dikirimkan juga barang-barang perawatan untuk anak-anak, pakaian hangat, selimut, buku-buku untuk pelajar dan perguruan tinggi. Bahkan bantuan bahan bangunan ikut dikirimkan ke wilayah yang dilanda konflik.
Emercom menyatakan, kehidupan sehari-hari warga sipil sangat menderita. Mereka kena dampak oleh serangan-serangan militer yang dilakukan tentara Ukraina. Menurut Emercom, semua barang-barang tersebut dikumpulkan dari banyak daerah di Rusia, termasuk Moskwa, Voronezh, Lipetsk dan Rostov.
Emercom pun mengkritik keras langkah blokade ekonomi yang dilakukan otoritas Kiev. Menurutnya blokade tersebut jelas merupakan pelanggaran terhadap Perjanjian Minsk yang ditandatangani pada 12 Februari 2015. Blokade kebijakan yang tidak logis. Perjanjian Minsk sendiri bertujuan menyelesaikan krisis di Ukraina secara damai. Tapi Kiev menurut Emercom seperti tak menganggap Donetsk dan Lugansk sebagai bagian dari Ukraina. (gus/roc)
Share
Berita Terkait
Unit Samapta Polsek Ujungbatu Laksanakan Himbauan Preventif Di SMK Inayah Ujungbatu
Rokan hulu, RiauOne.Com - Personil Unit Samapta Polsek Ujungbatu, Sat Samapta Polres Rokan Hulu Bripka Harry Guntara melaksanakan kegiatan himbaun preventif tentang penyal
Apes..!! Maling Sepeda Motor Di Desa Sikebau Jaya Ditangkap Warga, Diamankan Di Mapolsek Rokan IV Koto
Rokan Hulu, RiauOne.Com - Polsek Rokan IV Koto telah mengamankan seorang pelaku pencurian sepeda motor di desa Sikebau Jaya, Kecamatan Rokan IV Koto, pada hari Kamis (12/1/2023)
Ramai, Video Warga Hentikan Mobil Bawa Bantuan di Cianjur
NASIONAL, Cianjur - Sebuah video menceritakan kondisi pembawa bantuan untuk korban gempa Cianjur dihentikan warga, TKP di di wilayah Rancagoong, Kabupaten Cianjur, Ja
Sedang Angkut Penumpang, Kapal dari Tembilahan Inhil Riau Tenggelam 22 Penumpang Selamat
PEKANBARU - Kapal yang mengangkut 22 penumpang dari Tembilahan, Indragiri Hilir (Inhil), Riau mengalami kecelakaan.
Video kapal kecelakaan di sungai Indragiri itu vi
Komentar