- Home
- Kilas Global
- Dampak Disinfektan, Diduga Kena Disinfektan dari Mobil Tangki, Mata Pria di Surabaya Jadi Rabun
Minggu, 12 April 2020 15:28:00
Dampak Disinfektan, Diduga Kena Disinfektan dari Mobil Tangki, Mata Pria di Surabaya Jadi Rabun
NASIONAL, - Nanang Suyono tidak akan menyangka jika penglihatannya akan terganggu setelah ia terkena cairan disinfektan. Kini, pria 50 tahun asal Jalan Simo Jawar, Sukomanunggal, Surabaya itu mata kirinya mengalami rabun.
Yuliani (43) istri Nanang bercerita jika penglihatan di mata kiri suaminya mulai terganggu sesaat setelah terkena semprotan cairan disinfektan dari sebuah mobil tangki. Nanang terkena semprotan disinfektan saat melintas di Jalan Sememi, Surabaya pada 1 April 2020.
"Awal bulan kemaren. Pas gencar-gencarnya penyemprotan disinfektan. Mobilnya mobil tangki itu, yang biasa dipakai menyemprot taman," ungkap Yuliani saat dikonfirmasi jatimnow.com, Jumat malam (10/4/2020).
Menurut Yuliani, sesaat terkena cairan disinfektan, mata suaminya hanya merasakan perih.
Nanang Suyono menunjukkan hasil periksa matanya ke seorang dokter spesialis© Disediakan oleh Kumparan Nanang Suyono menunjukkan hasil periksa matanya ke seorang dokter spesialis
"Setelah terkena semprotan, suami saya perih sebentar, dianggap tidak ada masalah, menepi dan membersihkan matanya terus lanjut jalan, tidak kepikiran kalau bakalan akan kejadian seperti ini," tutur Ibu dua anak ini.
Menurut Yuliani, peristiwa itu memang tidak ada videonya karena suaminya harus segera bekerja di perusahaan tekstil di kawasan Surabaya barat.
"Memang suami saya berobat pakai BPJS yang iurannya kami bayar sendiri. Cuman masalahnya itu kan organ vital, jadi tidak bisa dinilai dengan uang berapapun. Kalau seumpamanya terjadi benar-benar tidak bisa kembali, kemungkinan terburuk, kan tidak bisa dinilai dengan uang," paparnya.
Masih kata Yuliani, sampai di rumah, suaminya mencoba untuk melihat handphone, tapi penglihatannya mulai buram atau kabur. Sekitar beberapa menit bahkan mata suaminya seperti buta, tidak bisa melihat sama sekali. Setelah kembali dibersihkan, mata kirinya buram.
"Paginya kemudian kami periksakan ke dokter umum, terus diberikan rujukan ke dokter spesialis mata. Dari hasil pemeriksaan itu, dokter mendiagnosis ada pembuluh darah di mata kiri suami saya yang pecah karena ada darah tinggi. Tapi suami saya membantah. Karena selama ini suami saya tidak pernah merasa punya riwayat penyakit apa-apa termasuk darah tinggi hingga sakit mata," tambah Yuliani.
Nanang Suyono menunjukkan mata kirinya yang mendadak rabun© Disediakan oleh Kumparan Nanang Suyono menunjukkan mata kirinya yang mendadak rabun
Sekilas, saat dilihat mata kiri Nanang memang seperti mata orang normal pada umumnya. Namun menurut Yuliani, mata kiri suaminya itu sudah tidak bisa melihat dengan normal. Dan saat ini, hanya mata kanannya yang bisa melihat dengan normal.
"Saya berharap, petugas yang menyemprotkan disinfektan sebaiknya memberikan pengumuman terlebih dahulu saat melakukan penyemprotan. Seperti mengimbau untuk menutup kaca helm atau menutup kedua mata, agar warga lainnya tak menjadi korban seperti suami saya," sambung Yuliani.
Ia melanjutkan, peristiwa yang menimpa suaminya itu bahkan sudah ia posting ke media sosial sebagai pelajaran bagi semua warga. Selain itu ia berharap pihak berwenang yang saat itu melakukan penyemprotan disinfektan untuk memberikan perhatian serta meminta maaf.
"Kita sudah share di Facebook, kok belum ada respons. Kenapa ya. Saya khawatir ini terabaikan karena pihak berwenang terlalu sibuk mengurusi masalah COVID-19 ini. (*).
jatimnow.com