RIAUONE.COM, INTERNASIONAL, DUNIA, ROC, - Akhir pekan lalu saat heboh dengan insiden terorisme di Paris, Facebook dengan segera meluncurkan fitur Safety Check. Fitur ini memang sangat bermanfaat untuk mengetahui keluarga atau kerabat yang aman dari suatu tragedi. Tetapi, hal ini malah membuat banyak orang protes.

 

Facebook dirasa sangat mendukung Prancis dan memberikan fitur yang tidak diberikan pada negara yang mengalami hal yang sama, seperti di tragedi di Lebanon yang menewaskan dan melukai banyak orang.

 

Facebook memang bukan pertama kalinya menggunakan fitur ini. Biasanya, Facebook mengaktifkan fitur Safety Check untuk negara yang mengalami bencana alam, seperti tsunami Jepang, bencana nuklir di Fukushima, dan gempa Nepal. Sedangkan fitur Safety Check akibat penyerangan teroris baru pertama kalinya diaktifkan, dan hanya untuk Paris saja.

 

Hal tersebut yang membuat banyak orang protes. Mereka ingin fitur Safety Check juga ada di setiap negara yang mengalami bencana maupun terorisme. Tidak hanya fitur Safety Check saja, filter bendera Prancis pada foto profil juga menjadi sorotan banyak orang.

 

"Banyak orang yang bertanya mengapa kami mengaktifkan Safety Check Paris tetapi tidak untuk bom di Beirut dan tempat-tempat lain. Sampai kemarin, kebijakan kami hanya mengaktifkan Safety Check untuk bencana alam. Kami mengubahnya mulai sekarang dan berencana untuk mengaktifkan Safety Check pada bencana yang lebih maju," ujar Mark Zuckerberg, pada komentarnya saat mengganti foto profilnya bertemakan bendera Prancis.

 

Pernyataan ini kembali diulang Mark Zuckerberg pada halaman pribadinya di Facebook.

 

Adanya filter baru pada foto profil Facebook merupakan fitur yang sangat populer dan langsung digunakan oleh banyak orang untuk menunjukkan empatinya. Tetapi, belum diketahui mengapa hanya filter bendera Paris saja, sedangkan filter bendera untuk Beirut di Lebanon atau negara lain yang mengalami nasib tragis lainnya. (*).

source : merdeka.