- Home
- Kilas Global
- David Rockefeller, Pegawai Bank yang Punya Harta Rp 48,9 Triliun
Sabtu, 18 Juni 2022 23:00:00
David Rockefeller, Pegawai Bank yang Punya Harta Rp 48,9 Triliun
DUNIA, - David Rockefeller adalah seorang pegawai bank atau bankir dan dermawan Amerika. Dia menjabat sebagai Ketua dan Kepala Eksekutif Chase Manhattan Corporation selama beberapa tahun.
Setelah menyelesaikan studinya, ia menghabiskan beberapa tahun dalam pelayanan pemerintah sebelum bergabung dengan militer selama Perang Dunia II.
Selama tahun-tahun perang, ia bertugas untuk intelijen militer, mendirikan unit intelijen politik dan ekonomi di Prancis dan Afrika Utara. Dia memulai karier perbankannya setelah perang.
Dia bergabung dengan sektor tersebut sebagai asisten manajer di Departemen Luar Negeri sebuah bank dan segera diangkat menjadi asisten kasir, kemudian Wakil Presiden kedua dan akhirnya Wakil Presiden.
Ia juga terlibat dengan Dewan Hubungan Luar Negeri dan Pusat Hubungan Antar-Amerika yang membuatnya berminat dalam urusan Amerika Latin dan dalam urusan luar negeri pada umumnya.
David Rockefeller memang terkenal dengan keahliannya terkait bank atau perbankan internasional dan merupakan sosok yang cukup dikenal oleh para kepala negara dan para menteri global. Dia meninggal pada usia 101 pada tahun 2017 dan dianggap sebagai miliarder tertua di dunia pada saat kematiannya.
Seperti kakeknya John Davison Rockefeller, Sr., David Rockefeller juga adalah seorang filantropis yang hebat dan melayani secara setara di sejumlah bidang termasuk kedokteran, pendidikan, dan sains.
Pada tahun 1940, ia melayani dengan sukarela di Institut Penelitian Medis Rockefeller dan juga bekerja dengan Detlev Bronk pada tahun 1960-an dengan tujuan untuk mengubah institut tersebut menjadi Universitas Rockefeller yang merupakan institusi pertama di AS yang didedikasikan sepenuhnya untuk penelitian biomedis.
David sangat antusias dengan perkembangan budaya Manhattan dan dia juga menjabat sebagai salah satu dewan direksi di Museum of Modern Art. Dia turut membantu mengembangkan Manhattan bagian bawah saat menjadi ketua Asosiasi Downtown-Lower Manhattan.
Pada tahun 2008, ia menyumbangkan sejumlah besar USD 100 juta ke Universitas Harvard, almamaternya. Itu adalah sumbangan terbesar yang pernah didapat Harvard dari seorang alumni. (*).