• Home
  • Kilas Global
  • Di Dumai Riau Konsumen Sering tak Kebagian, Beli di Warung LPG 3Kg jadi Rp35 Ribu, Permainan Pangkalan?
Kamis, 27 Juli 2023 13:57:00

Di Dumai Riau Konsumen Sering tak Kebagian, Beli di Warung LPG 3Kg jadi Rp35 Ribu, Permainan Pangkalan?

NASIONAL, BISNIS, - PT Pertamina (Persero) angkat bicara terkait fenomena kelangkaan stok LPG 3 Kg atau gas melon yang terjadi di beberapa daerah. Di Kota Dumai Riau, Pangkalan atau penyalur akhir sering kucing-kucingan dengan masyarakat, pihak Pangkalan sering kali mengaku LPG sudah habis padahal masih ada dan baru masuk, kuat dugaan pangkalan menjual LPG ke warung-warung demi mendapatkan harga yang tinggi. Harga pangkalan Rp20 ribu jika dijual dipengecer warung Rp35 ribu.

" Saya sering terlambat 1 atau 2 jam saja LPG 3Kg sudah habis, pihak pangkalan mengaku LPG sudah habis, itu yang dikatakan untuk mengusir masyarakat yang datang untuk membeli LPG 3 Kg itu di Pangkalan, itu terjadi di pangkalan Mundam," ucap konsumen kepada riauone Kamis 27/07/2023.

Sehingga dikatakan konsumen itu, langkah berikutnya untuk mendapatkan LPG 3Kg masyarakat harus beli di warung-warung. " Di kota Dumai seperti di Pasar Bundaran Lpg 3Kg dijual Rp30 ribu sampai Rp35 ribu per tabung jika di Pangkalan Rp20 ribu, jahat banget permainan ini, tak mungkin tidak ada kerjasama pangkalan dengan penjual, karena penjual di warung ini bisa stok Lpg 3 Kg itu sampai puluhan tabung, bahkan ada warung yang di antar Lpg 3Kg itu pakai mobil Pick Up seperti hal nya warung di Jalan Kesuma ujung dekat gedung Sintani Dumai," katanya.

Kota Dumai termasuk kota pengolah Migas, karena di kota dumai terdapat Kilang Pertamina RU II (PT KPI RU II), Dumai juga terdapat Depot BBM dan Gas LPG, di dumai juga terdapat stasiun pengisian LPG (SPBE) di Bukit Nenas.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, membantah adanya kelangkaan LPG 3 Kg. Namun, dia menyebutkan bahwa belakangan ini memang permintaan untuk LPG 3 Kg meningkat.

"Sebenarnya nggak ada [kelangkaan], yang ada adalah over demand," kata Fadjar saat dihubungi Bisnis, Kamis (27/7/2023).

Meskipun dalam situasi banyak permintaan, Fadjar menyebut bahwa pihaknya terus memperkuat pasokan LPG Melon ini dengan melakukan operasi pasar.

Fadjar kemudian juga menjawab mengenai isu LPG tabung pink yang dirumorkan akan menggantikan gas melon bersubsidi di masyarakat.

Dia mengatakan bahwa LPG tabung pink hanya opsi bagi pengguna gas non-subsidi untuk menggunakan gas yang lebih kecil dibandingkan ukuran 12 Kg.

"Tabung 3 Kg Bright Gas sudah ada sejak 2018, sebagai opsi bagi masyarakat yang menggunakan lpg non subsidi dengan ukuran tabung yang lebih kecil. Tapi bukan untuk menggantikan LPG 3kg," ujarnya.

Fadjar menyebut saat ini jumlah LPG tabung pink masih terbatas dan hanya berada di wilayah Jakarta serta Surabaya saja.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan, terjadi peningkatan konsumsi LPG subsidi 3 kilogram (kg) bulan ini. Perseroan tengah berupaya untuk mengembalikan pasokan gas melon itu ke situasi normal.

"Bulan Juli ini memang ada peningkatan konsumsi sebesar 2 persen sebagai dampak dari adanya libur panjang beberapa waktu lalu. Kami sedang melakukan recovery dari penyediaan distribusinya untuk mempercepat," kata Nicke saat ditemui di sela-sela agenda IPA Convex, BSD Tangerang, Selasa (25/7/2023). 

Kendati demikian, Nicke memastikan ketersediaan LPG 3 kilogram relatif terjaga di tengah peningkatan konsumsi tersebut.  

Di sisi lain, dia menambahkan, perseroan turut bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan pasokan serta penyaluran LPG 3 kg bersubsidi tepat sasaran.

"Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan operasi pasar, upaya itu agar pengelolaan stok LPG efektif langsung ke masyarakat," ungkap Nicke. sc:bisnis.

Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified