- Home
- Kilas Global
- Dituduh Memeras, Oknum Wartawan Diamankan
Jumat, 24 Mei 2013 14:22:00
Dituduh Memeras, Oknum Wartawan Diamankan
riauone.com Pekanbaru - Polresta Pekanbaru mengamankan seorang oknum wartawan karena diduga memeras bos hiburan malam. Kerabatnya menyebutkan ia dijebak. Seorang wartawan senior media cetak harian di Pekanbaru menjalani pemeriksaan hingga Kamis (23/5/13), dari pukul 14.30 WIb hingga larut malam di ruang Iidik III Polresta Pekanbaru.
H diamankan polisi dari kafe Star City, Jalan Jenderal Sudirman setelah mengadakan pertemuan dengan Harris Kampay, salah satu Humas tempat hiburan di Kota Pekanbaru. Selain membawa H, polisi juga mengamankan dua amplop yang kemudian diketahui berisi uang jutaan rupiah.
Penangkapan H ini mengagetkan sejumlah wartawan, terutama yang sehari-hari bertugas di Polresta Pekanbaru dan Polda Riau. Apalagi berita penangkapan itu menjadi topik pembicaraan.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Hermansyah memberikan jawaban singkat; "Coba tanya ke Kasat Reskrim Polresta, saya dengar ybs diperiksa di Polresta".
Memang H sedang menjalani pemeriksaan di ruang Iidik III, Lantai 3 Markas Polresta Pekanbaru. Sayangnya hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.
Salah satu sahabat H yang menjenguk di ruang pemeriksaan, Kornel Panggabean mengaku kaget dan prihatin peristiwa penangkapan itu. Dia berkeyakinan H sengaja dijebak. Dan penangkapan tersebut sangat ganjil.
"H dituduh memeras. Tetapi saat ditangkap orang yang diperas tidak ada di TKP. Anehnya lagi, kalau ini benar pemerasan mengapa Harris Kampai yang meninggalkan dua amplop di depan H tidak ikut diperiksa," tukasnya.
Kornel mengaku, dirinya tadi barusan telah menjenguk H. Saat itu H bercerita dirinya dijebak. H kemudian menuturkan peristiwa pengangkapan dirinya.
Menurut Kornel, peristiwa itu bermula saat DH, pengusaha sejumlah tempat hiburan di Pekanbaru meminta H untuk mengamankan pemberitaan izin MP (tempat karaoke dan pub). DH kemudian meminta bertemu. Tetapi H menolaknya.
Tak lama kemudian, Harris Kampai yang disebut-sebut orang kepercayaan DH menelpon H dan meminta bertemu di kafe Star City di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru. Singkat kata, H tetap menyatakan tidak bisa membantu.
Kemudian Harris Kampai memberikan dua buah amplop berisi uang. Tetapi H menolak menerimanya. Harris kemudian meninggalkan amplop tersebut di atas meja. Pengakuan H kepada Kornel ketika ia ingin meninggalkan ruang kafe itu, amplop tersebut tidak disentuhnya sama sekali. Tetapi tiba-tiba datang anggota polisi langsung menangkap H dan menggiringnya ke Markas Polresta Pekanbaru. H pun diperiksa dengan sangkaan pemerasan.
Nuzulman, salah seorang sahabat karib H mengaku kaget dan prihatin atas kejadian yang memimpa H. Dikatakan, kasus itu sarat sekali nuansa rekayasa yang dilakukan oknum polisi.
"Kalau kejadian seperti disebut pemerasan, ya, hati-hati saja bagi wartawan lain. Biasa saja habis jumpa pers nanti dengan Bapak Kapolda ataupun Kapolresta dikasih amplop sekadar uang bensin. Tetapi wartawan yang menerimanya bisa saja dijebak dan kemudian diproses dengan tuduhan pemerasaan," kata mantan wartawan Harian Waspada ini.(rtc/mnn)
Share
Komentar