- Home
- Kilas Global
- Dwelling Time, Rizal Ramli Tuding Pelindo Dapat Rp 1 Triliun
Selasa, 25 Agustus 2015 19:51:00
Dwelling Time, Rizal Ramli Tuding Pelindo Dapat Rp 1 Triliun
RIAUONE.COM, JAKARTA, NUSANTARA, ROC, - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menuding PT Pelindo II menjadi penghambat lamanya waktu tunggu bongkar muat (dwelling time) di pelabuhan. Rizal menilai Pelindo II mendapat keuntungan dari banyaknya kontainer yang menumpuk di pelabuhan. "Pelindo senang juga kalau kontainernya tetap di situ (pelabuhan), karena bayar kan," ujar Rizal usai rapat koordinasi di kantor BPPT, Selasa, 25 Agustus 2015.
Menurut Rizal, Pelindo II mendapat keuntungan hingga triliunan rupiah dari penumpukan kontainer. Biaya sewa gudang di pelabuhan yang terbilang murah dinilai turut menyumbang lamanya dwelling time. "Pelindo dapat Rp 1 triliun itu kalau lama."
Untuk membenahi lamanya proses dwelling time, Rizal berencana menaikkan harga sewa gudang di pelabuhan. Harga sewa gudang di pelabuhan sendiri lebih murah ketimbang sewa gudang swasta lainnya.
Menurut Rizal, murahnya harga sewa gudang di pelabuhan inilah yang membuat importir betah berlama-lama menaruh barangnya. "Jadi kita akan ubah pricing-nya," ujarnya.
Tidak saja menaikkan harga sewa gudang, Rizal juga berencana membuat jalur kereta api menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Namun Rizal menyebut Pelindo tak sejalan dengan rencana itu karena akan menghambat bisnis Pelindo. "Dari dulu berantem antara Pelindo dan KAI. Pelindo enggak mau ada jalur kereta karena bisa berkurang bisnisnya."
Meski bertentangan dengan Pelindo dan berpotensi membuat bisnis Pelindo seret, Rizal mengaku akan terus menjalankan rencana tersebut dengan alasan kepentingan nasional. "Kali ini kita mau tegas. Kita kepret kalau ada yang enggak mau," ujarnya.
Rizal berpendapat rencana pembangunan jalur kereta api yang mengarah ke pelabuhan dapat mengurangi kemacetan di ruas Jalan Tanjung Priok. "Kemacetan akan berkurang. Memang ini akan merugikan pihak tertentu, tapi ini demi kepentingan nasional," ucapnya.
Rapat koordinasi membahas dwelling time hari ini dihadiri oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, Bea Cukai, serta mantan KSAL Laksamana Marsetio. Rapat dimulai pukul 10.30 WIB di gedung BPPT dan berlangsung tertutup.
Menteri yang datang hanya Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan Menteri Perindustrian Saleh Husin. Namun di tengah rapat Saleh beranjak pergi karena mesti rapat transmisi listrik di kantor Wapres. Sedangkan kementerian lain hanya diwakilkan oleh bawahannya. (tempo).