- Home
- Kilas Global
- Ekonom senior UI Faisal Basri: Panglima Perang Covid-19 Apa-apa Bicara Ekonomi, Sekarang Diam Membisu
Senin, 21 Juni 2021 12:41:00
Ekonom senior UI Faisal Basri: Panglima Perang Covid-19 Apa-apa Bicara Ekonomi, Sekarang Diam Membisu
NASIONAL, - Ekonom senior dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, menyayangkan langkah Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menunjuk Menteri Perekonomian Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk memimpin Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Menurut dia, Indonesia membutuhkan panglima perang Covid-19 yang benar-benar bisa mengatasi krisis kesehatan di masa pandemi.
"Panglima tertinggi kan Presiden. Panglima perangnya Menko Ekonomi (Airlangga Hartarto), jadi yang diurus perekonomian. Apa-apa bicara ekonomi, sekarang dia diam membisu," ujar Faisal dalam diskusi daring, Ahad, 20 Juni 2021.
Faisal menilai penanganan pandemi Covid-19 lebih berorientasi ke sektor ekonomi. Pemerintah bahkan berdalih penanganan kesehatan bisa diseimbangkan dengan pemulihan dari sisi perekonomian.
Padahal, kata Faisal, konsensus ekonom di seluruh dunia sudah menyatakan bahwa krisis kesehatan harus lebih dulu diselesaikan sebagai persyaratan pemulihan ekonomi. Konsep itu pun telah disampaikan oleh sejumlah ahli ekonomi kepada Jokowi sejak tahun lalu.
"Kami sudah kehabisan kata-kata, setahun lebih mengingatkan untuk menyerahkan persoalan krisis kesehatan kepada ahlinya. Karena ini ibarat perang semesta yang lebih berat dari perang fisik," ujar Faisal.
Menurut Faisal, jika persoalan pandemi diselesaikan dengan pendekatan ilmu kesehatan, ongkos pemulihan yang ditanggung negara akan lebih murah ketimbang saat ini. Sekarang, logika pemerintah disebut-sebut masih terbalik.
Ia pun menyebut Indonesia belum terlambat untuk menangani krisis. Seperti negara-negara lain, Indonesia bisa melakukan kebijakan lockdown selama dua pekan agar angka kasus positif corona yang melonjak pasca-Idul Fitri 1442 Hijriah bisa ditekan.
"Kita belum terlambat kembali ke rel. Pak Presiden (Jokowi) tolong jangan bicara rem, gas, rem, gas. Rem paling ampuh sekarang adalah lockdown," katanya.
Ihwal kebutuhan anggaran besar yang diperlukan selama kebijakan penanganan kesehatan skala masif digencarkan, Faisal Basri mengatakan menteri-menteri ekonomi lah yang bertugas memikirkannya.
"Urusan menteri-menteri ekonomi adalah mencari uang, kalau perlu mencari utang, untuk menyelesaikan ini semua. Utang ini nanti akan lebih cepat dibayar kalau recovery terjadi," ujar Faisal Basri. Demikian dilansir tempo. (tmp/*)
Ancaman saat Meliput di Kejaksaan Agung, Pengawal Airlangga Hartarto ke Wartawan: Gue Tembak Lo
NASIONAL, JAKARTA, - Kejaksaan Agung telah memeriksa Menteri Koordinator Bidang (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto terkait perkara korupsi pemberian fasilitas ekspor crude
Ekonom senior Faisal Basri: Pak Presiden, Apa Guna Adu Besar Kalau Kesejahteraan Rakyat Terus Tercecer
NASIONAL, - Sambutan Presiden Joko Widodo dalam pameran Hannover Messe 2021 Digital Edition pada Selasa (13/4) lalu mendapat kritikan dari ekonm senior Faisal Basri.
Dalam