- Home
- Kilas Global
- Ekspor Perdana Sebanyak 75 Ton, Pusat Logistik Timah di Bangka Belitung Resmi Beroperasi
Kamis, 19 Oktober 2017 13:26:00
Ekspor Perdana Sebanyak 75 Ton, Pusat Logistik Timah di Bangka Belitung Resmi Beroperasi
INDUSTRY, NUSANTARA, - PT ICDX Logistik Berikat- ILB yang terlekat di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, pada hari Rabu (18/10/2017) kemarin resmi beroperasi dengan melakukan ekspor perdana timah sebanyak 75 ton. Beroperasinya gudang ILB sebagai
penyimpanan timah ekspor ditandai dengan pengguntingan pita oleh Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai- KPPBC, Pangkalpinang, M. Nasrul Fatah.
Hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya, Dirut ILB, Henry Chandra, Dirut PT Indonesia Clearing House, Nursalam, Chief of Business Devlopment ICDX, Stella N. Lukman, Dirut WINS Grup, Edwin Salim, serta perwakilan dari PT Surveyor Indonesia Persero), PT. Menara Cipta Mulia, PT Pelayaran Sindo Damai dan PT Pelayaran Englee.
“Ekspor perdana komoditi timah dari pusat logistik berikat PT ILB, ini, adalah moment yang ditunggu-tunggu. Kebetulan pula hari ini ILB genap satu tahun menerima izin sebagai pusat logistik berikat dari Ditjen Bea Cukai, Kementerian Keuangan. Jadi, dengan beroperasinya ILB, ini, saya secara pribadi sangat bangga dan puas. Karena saya juga diberi target oleh atasan saya
(Dirjen Bea Cukai- Red), untuk dapat berpartisipasi menciptakan dan meningkatkan perekonomian daerah khususnya dari industri timah. Sebagaimana diketahui, Provinsi Bangka Belitung adalah produsen komoditi timah terbesar di Indonesia,” ucap Nasrul.
Nasrul mengungkapkan, beroperasinya ILB sebagai pusat logistik berikat timah adalah obsesi dari pemerintahan Presiden RI, Joko Widodo, yang menginginkan Provinsi Bangka Belitung sebagai pusat perdagangan fisik timah yang terbesar di dunia. Karena Indonesia adalah eksportir timah terbesar di dunia.
“Dengan beroperasinya ILB sebagai pusat logistik berikat timah ekspor, akan memberi kepastian dan jaminan bagi pembeli dari luar negeri serta mendukung perdagangan kontrak berjangka timah di Indonesia Commodity and Derivative Exchange- ICDX. Jika ini semua berjalan sesuai rencana, maka Indonesia akan mencapai kedaulatan timah,” terang Nasrul.
Sementara itu, Dirut ILB, Henry Chandra, menegaskan, ekspor perdana timah dari pusat logistik berikat adalah langkah awal dari beroperasinya ILB di Pangkalpinang. “Perjalanan ILB masih sangat panjang. Dan masih banyak program yang akan dilaksanakan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang untuk mendukung perdagangan fisik timah di Pangkalpinang. Sehingga Indonesia benar-benar berdaulat terhadap komoditi timah,” kata Henry.
“Hari ini ada sebanyak 75 ton timah ekspor produksi PT. Menara Cipta Mulia, yang juga anggota ICDX dalam perdagangan fisik timah. Dan untuk beberapa waktu ke depan, smelter anggota ICDX akan semakin banyak menyimpan komoditi timah di ILB. Karena itu kita sangat berharap multiplayer ILB ini akan berdapak positif pada peningkatan perekonomian Indonesia khususnya di Provinsi Bangka Belitung,” ucap Henry.
Kepala Bappebti, Bachrul Chairi, dalam pernyataanya baru-baru ini, mengatakan, ICDX sebagai bursa berjangka komoditi telah nyata berkontribusi bagi perekonomian nasional dengan berdirinya pasar fisik timah pada 30 Agustus 2013, lalu.
“Integrasi pasar fisik timah yang diselenggarakan ICDX dengan pusat logistik berikat timah eskpor akan menjadikan Indonesia sebagai pasar dan sekaligus referensi harga timah baik di dalam negeri maupun di pasar dunia. Jadi, dalam jangka waktu tak lama lagi, manfaat ekonomis dari integrasi pasar itu akan sangat terasa bagi Indonesia, khususnya di Provinsi Bangka Belitung,” kata Bachrul.
Sebagai gambaran, pusat logistik berikat ILB memiliki luas sekitar 5.000 meter persegi dengan kapasitas penyimpanan sekitar 10.000 ton timah. ILB terletak di Jln. Laksamana Malhayati No. 139, Ketapang,Kec. Pangkal Balam, Pangkalpinang. (IND/*)
Share
Berita Terkait
Komentar