EDC adalah pemimpin dalam transformasi energi bersih karena merupakan produsen energi terbarukan terbesar di Filipina. Program BINHI, yang didirikan pada tahun 2008 untuk merehabilitasi hutan yang rusak, melindungi keanekaragaman hayati, dan menyebarkan spesies pohon asli yang terancam punah, adalah inti dari upaya keberlanjutannya. Program unggulan ini mencapai visi jangka panjang EDC untuk pembangunan berkelanjutan dan pemulihan lingkungan.

Memberdayakan Masyarakat melalui Kemitraan

Keberhasilan EDC berasal dari kolaborasi strategisnya dengan masyarakat, petani, dan organisasi lokal. Bekerja sama dengan 88 asosiasi petani lokal, EDC menyediakan sumber daya dan pelatihan untuk mengelola pembibitan, sumber bibit, dan melindungi area hutan di dekat pembangkit listrik tenaga panas bumi.

Salah satu inisiatif penting adalah Program Kopi Baslay di Negros Oriental, yang mendukung para mantan petani tebang dan bakar melalui wanatani yang berkelanjutan. Dengan beralih ke pertanian kopi yang ramah lingkungan, komunitas-komunitas ini telah mendapatkan mata pencaharian yang stabil sambil menjaga lingkungan. Program serupa di Leyte dan Cotabato Utara mereplikasi model ini, yang menunjukkan pendekatan EDC yang terukur terhadap pelibatan masyarakat.

Kemitraan global, termasuk kolaborasi dengan Institut Biologi Universitas Filipina dan Program Penilaian Pohon Global BGCI, semakin meningkatkan dampak BINHI terhadap konservasi keanekaragaman hayati.

Terdepan dalam Pengembangan Regeneratif

Filosofi keberlanjutan EDC lebih dari sekadar pelestarian, tetapi juga pengembangan regeneratif. Dengan memulihkan ekosistem dan memastikan dampak lingkungan yang positif, EDC menetapkan tolok ukur untuk praktik bisnis yang berkelanjutan. Portofolio energi terbarukannya-yang meliputi panas bumi, hidro, angin, dan matahari-memainkan peran penting dalam dekarbonisasi jaringan energi Filipina, menghindari hampir 6 juta ton emisi CO2 setiap tahunnya. Pembangkit listrik tenaga panas bumi EDC, yang menyediakan energi bersih 24/7, berperan penting dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Melengkapi upaya energi bersihnya, program pengelolaan daerah aliran sungai EDC menyerap lebih banyak karbon daripada yang dikeluarkan perusahaan. Pada tahun 2023, kawasan hutan EDC menyerap 1,7 juta ton CO2, melampaui emisi operasionalnya sebesar 1,1 juta ton.

Visi untuk Masa Depan Regeneratif

Ke depannya, EDC bertujuan untuk memperluas portofolio energi rendah karbon hingga 9.000 MW pada tahun 2030, mengurangi emisi lebih lanjut dan memulihkan ekosistem melalui BINHI dan inisiatif lainnya. Visi ini memperkuat peran EDC dalam mendorong transisi Filipina menuju masa depan yang regeneratif dan bebas karbon.

Penghargaan ACES Green Company of the Year mencerminkan kepemimpinan EDC dalam energi terbarukan dan regenerasi lingkungan. Shanggari B, Presiden ACES Awards, menyatakan, "Visi EDC tentang masa depan regeneratif mencontohkan bagaimana bisnis dapat berkembang sambil memberikan dampak positif yang besar bagi planet ini."

https://www.energy.com.ph

Keterangan Foto: Energy Development Corporation dengan bangga dianugerahi penghargaan sebagai Perusahaan Hijau Terbaik di Asia pada ACES Awards 2024. Mewakili EDC di atas panggung adalah Abegail Gatdula, Watershed Management Officer (kiri tengah), Erwin Magallanes, Kepala Hubungan Korporat (tengah), dan Danilo Tolarba, AVP & Kepala Sumber Daya Manusia (kanan tengah). Penghargaan ini diserahkan oleh Luis Bueno Nieto, Penasihat Dewan ACES (kiri), Dr Jayanthi Desan, Penasihat Dewan ACES (kedua dari kiri), Dr Shanggari Balakrishnan, Presiden ACES Awards (kanan), dan Hemant Batra, Ketua Kehormatan Dewan ACES (kedua dari kanan). Pengakuan ini mengukuhkan kepemimpinan EDC dalam hal keberlanjutan dan inovasi ramah lingkungan di seluruh Asia.