- Home
- Kilas Global
- Fenomena belanja online sedang menjadi tren dan diminati oleh banyak masyarakat
Senin, 13 November 2017 09:56:00
Fenomena belanja online sedang menjadi tren dan diminati oleh banyak masyarakat
BISNIS, - Fenomena belanja online sedang menjadi tren dan diminati oleh banyak masyarakat. Hal ini rupanya tidak hanya terjadi di Indonesia saja, tapi di beberapa negara yang ada di Asia Tenggara, bahkan seluruh dunia. Besarnya minat masyarakat akan hadirnya solusi belanja online ini akhirnya memicu munculnya berbagai online marketing atau e-commerce yang menawarkan berbagai promo menarik untuk membantu masyarakat belanja dengan lebih cermat.
Salah satu promo terbesar dan kita rayakan setiap tahunnya adalah promo Hari Belanja Nasional atau yang lebih dikenal dengan nama Harbolnas yang yang diperingati setiap tanggal 12 Desember. Banyaknya promo menggiurkan di hari inilah yang membuat banyak orang menantikan kehadiran Harbolnas.
Tidak hanya Harbolnas saja, ternyata hingga saat ini masih ada lima perayaan besar hari belanja online yang terjadi, seperti Singles’ Day, Online Revolution, Festival Belanja Online, Black Friday, dan Cyber Monday. Dan inilah perbedaan dari keenam istilah hari belanja online terbesar yang ada di Indonesia saat ini.
1. Singles’s Day
Istilah Singles’ Day pertama kali muncul di China pada tahun 1990 dan hanya merupakan sebuah acara sekolah bagi para jomblo untuk mencari pasangannya. Namun, pada tahun 2009 istilah ini dipopulerkan sebagai Online Sale oleh Alibaba ke seluruh dunia.
Saking populernya, online sale yang satu ini bahkan mampu mengalahkan penjualan saat Cyber Monday di tahun 2012. Bahkan, total transaksi penjualannya mencapai angka USD 17.8 miliar di tahun 2016. Hal ini tentunya merupakan sebuah pencapaian besar bagi mereka.
2. Online Revolution
Istilah belanja online selanjutnya adalah Online Revolution yang muncul di tahun 2012 dan dengan Lazada Indonesia sebagai pelopor kampanye belanja online nasionalnya, sehingga istilah Online Revolution sendiri lebih popular jika dibandingkan dengan Singles’ Day di Indonesia. Maka tidak heran kalau dalam segi penjualannya sendiri, Online Revolution berhasil mencapai angka USD 40 miliar transaksi di tahun 2016 dan menduduki Top 10 Keywords.
3. Festival Belanja Online
Tidak ketinggalan juga ada Festival Belanja Online yang dimulai pada tahun 2014 yang didirikan atas dasar kerjasama para penggiat industry e-commerce di Indonesia. Menariknya, acara tahunan ini turut mendapatkan dukungan dari UNICEF pada Festival Belanja Online tahun 2015.
4. Black Friday
Awalnya, istilah Black Friday memang tidak ada hubungannya dengan belanja online. Namun, pada akhirnya istilah ini diperingati sebagai hari diskon terbesar bagi para pemilik retail, di mana umumnya akan terjadi antrian pengunjung yang sangat besar.
Dari fenomena inilah akhirnya Black Friday diadaptasikan sebagaiOnline Shopping oleh para penggiat e-commerce untuk meningkatkan penjualan pada periode tersebut. Di tahun 2016, total transaksi penjualannya mencapai angka USD 3,34 miliar.
5. Cyber Monday
Istilah hari belanja online ini pertama kali dipopulerkan oleh Shop.orgpada tahun 2005. Dinamakan Cyber Monday karena menurut riset yang dilakukan, hari paling popular untuk belanja online adalah hari Senin. Masih lebih unggul dari Black Friday, transaksi penjualan Cyber Monday berhasil mencapai angka USD 3,45 miliar di tahun 2016.
6. Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas)
Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) lahir pada tahun 2012, dan dikenal sebagai event yang lahir di tanggal unik, yaitu 12-12-12 sekaligus dikenal sebagai puncak festival belanja online terbesar di Indonesia.
Meskipun di awal kemunculannya event ini hanya diikuti oleh 7 e-commerce, saat ini sudah lebih dari 72 e-commerce yang ikut bergabung dalam Harbolnas. Total transaksi penjualanya sendiri berhasil mencapai angka USD 235 juta di tahun 2016.
Bisa disimpulkan bahwa total transaksi penjualan pada saat Singles’ Day berada di urutan paling atas jika dibandingkan dengan kelima hari belanja nasional terbesar di Asia Tenggara lainnya, yaitu mencapai USD 17.8 miliar di tahun 2016.
“Melihat tingginya antusiasme dari konsumen Indonesia untuk berbelanja online di akhir tahun, ShopBack menyediakan platform di mana penggemar belanja online bisa melihat rangkuman dari promo-promo yang ada di 6 festival belanja online ini.” ujar Indra Yonathan,Country Managing Director ShopBack Indonesia. (IND).
Share
Berita Terkait
Belanja Online, Virus Corona Tak Menyebar Lewat Barang? Siapa yang Mau Tanggung Resiko?
NASIONAL, - Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas III Pangkalpinang Bangun Cahyo Utomo baru-baru ini memastikan penyebaran virus corona tidak bisa dilakukan lewat benda mati.<
Biaya Bagasi dan Peraturan Menteri Keuangan diduga Sebabkan Belanja online Mahal?
NASIONAL, - Semakin tidak jelas-nya iklim usaha di Indonesia menyebabkan pengusaha dan konsumen mengeluhkan beberapa biaya pada jual beli online mahal, seperti ongkos kirim bela
Momen 11.11 Menjadi Hari belanja online terbesar (dan pengumpulan data konsumen) di dunia
DUNIA, - 11.11 menjadi hari belanja online terbesar di dunia, termasuk di Indonesi, setelah pada 11 November 2009 perusahaan ecommerce raksasa asal Cina, Alibaba, menawarka
Direktur Utama Sarinah Sugiarta Akui Masyarakat Lebih Senang Belanja Online
EKONOMI, - Direktur Utama PT Sarinah (Persero) GNP Sugiarta Yasa mengatakan ada pergeseran tata belanja masyarakat. Saat ini, lanjut dia, masyarakat lebih menyenangi belanj
Komentar
Copyright © 2012 - 2025 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified