- Home
- Kilas Global
- Filantropi asal Indonesia dan orang Terkaya RI Dato Sri Tahir Sumbang Rp25 M ke Pengungsi Palestina dan Suriah
Kamis, 12 April 2018 14:13:00
Filantropi asal Indonesia dan orang Terkaya RI Dato Sri Tahir Sumbang Rp25 M ke Pengungsi Palestina dan Suriah
Lebanon - Filantropi asal Indonesia Dato Sri Tahir kembali menggelontorkan pundi-pundinya untuk korban konflik di Timur Tengah. Setelah kemarin ke Yordania, Tahir kini menyumbang jutaan dolar AS untuk pengungsi Palestina dan Suriah di Lebanon.
Salah satu orang terkaya di Indonesia ini mengunjungi beberapa kamp pengungsi di Lebanon, salah satunya di kamp Lembah Bekaa. Tahir sebelumnya mengunjungi kamp pengungsi di Yordani.
Di Lebanon, ia bertemu dengan satu orang keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Secara spontan ia pun menyampaikan keinginan membawa mereka ke Indonesia.
"Bolehkah saya bawa (anak ini) ke Indonesia," tanya Tahir. Namun, hal tersebut tidak dianggap serius oleh keluarga sang anak. Mungkin karena keterbatasan bahasa.
Tahir tak lagi dapat menyembunyikan kesedihannya usai melakukan kunjungan. Menurutnya kondisi yang terjadi di Timur Tengah hancur lebur akibat perang. "Ini dunia udah kacau balau," kata Tahir.
Tahir pun memberikan bantuan kepada para pengungsi. Bantuan diberikan di kantor Kementerian Urusan Pengungsi Lebanon. Pemberian disaksikan Menteri Urusan Pengungsi Lebanon Mouin Merherby serta perwakilan UNHCR dan UNRWA.
Bantuan masing-masing US$ 400 ribu untuk pengungsi Suriah dan US$ 1 juta untuk pengungsi Palestina.
"Bantuan untuk pengungsi Palestina sangatlah penting karena Indonesia ingin menunjukkan posisi kita yang mendukung Palestina," kata Tahir di kantor Menteri Urusan Pengungsi Lebanon, Lebanon pada Rabu (11/4) waktu setempat.
Tidak hanya kepada pengungsi, Bos Mayapada Group ini juga memberikan apresiasinya kepada pemerintahan Lebanon. Menurutnya pengurus pengungsi bukanlah perkara mudah. Ia pun memberikan donasi sebesar US$ 500 ribu.
Dengan demikian, total sumbangan yang diberikan Tahir ini mencapai US$ 1,9 juta atau sekitar Rp 25 miliar.
"Kita ingin menunjukkan dukungan untuk pemerintahan Lebanon karena telah merawat jutaan pengungsi. Jadi kita juga memberikan bantuan US$ 500 ribu kepada pemerintah Lebanon," pungkasnya. (dtc/*).
Share
Berita Terkait
Komentar