- Home
- Kilas Global
- Gara-gara Meng-kritik Garuda, Youtuber ini dipolisikan , Garuda Indonesia Mendapat Sorotan
Rabu, 17 Juli 2019 12:41:00
Gara-gara Meng-kritik Garuda, Youtuber ini dipolisikan , Garuda Indonesia Mendapat Sorotan
Garuda Indonesia tengah menjadi sorotan dan dinilai antikritik.
Maskapai Garuda Indonesia tengah menjadi sorotan dan dituding bersikap anti kritik dengan melaporkan ke polisi dua Youtuber, Rius Vernandes dan Elwiyana Monika karena mengunggah foto daftar menu di kelas bisnis yang ditulis tangan dalam penerbangan mereka.
Garuda Indonesia Laporkan Youtuber:
Kepolisian resort Bandara Soekarno Hatta benarkan ada pelaporan dugaan pencemaran nama baik dari Garuda Indonesia Terlapor adalah Youtuber Rius Fernandes dan Elwiyana Monika
Pelaporan ini diduga terkait video viral daftar menu kelas bisnis Maskapai Garuda Indonesia yang hanya ditulis tangan
Kepolisian resort Bandara Soekarno Hatta membenarkan adanya laporan dugaan pencemaran nama baik yang diajukan oleh PT. Garuda Indonesia kepada dua Youtuber Rius Vernandez dan Elwiyana Monika.
Namun seperti dikutip dari situs Kompas.com, Kapolresta Bandara Soekarno Hatta Kombes Pol Victor Togi Tambunan tidak bersedia merinci kasus yang dilaporkan maskapai plat merah itu.
"Benar. Ada laporan dari Garuda dan saat ini kami mengundang para saksi untuk didengar keterangannya," ujarnya.
Kabar pelaporan ini juga turut diunggah oleh Youtuber Rius Vernandes melalui akun Instagram pribadinya pada Selasa, (16/7/2019).
Sambil menyertakan foto surat undangan polisi, Rius mengatakan dia dan pasangannya telah menerima surat panggilan dari kepolisian terkait laporan tindak pidana pencemaran nama baik.
"Kami dilaporkan atas dugaan melakukan tindak pidana pencemaran nama baik. Gw yakin kalian tau gw tidak ada maksud sama sekali untuk mencemarkan nama baik siapa pun." Kata Rius dalam unggahan itu.
Kasus pencemaran nama baik ini diduga terkait dengan video yang diunggah di akun Instagramnya pada Sabtu (13/7/2019) mengenai kertas daftar menu yang hanya ditulis tangan dalam penerbangan Sydney - Denpasar di kelas bisnis maskapai Garuda Indonesia.
Dalam video tersebut, seorang pramugari memberikan kartu menu bertulis tangan kepada penumpang dan kepada Rius, pramugri itu dan menjelaskan bahwa kartu menu standar kelas bisnis Garuda Indonesia sedang dalam proses pencetakan.
Rius Vernandes menyangkal melakukan pencemaran nama baik, menurut Rius, apa yang dilakukannya hanya sebagai reviewer pesawat.
"Gw minta support kalian soal ini. Semua nya. Siapa pun. Kalian semua punya suara. Terutama teman2 influencer. Gw harap kalian bisa bantu share dan support gw dalam masalah ini karena gw gak mau di masa depan ketika kita review sesuatu dengan apa adanya ketika kita memberikan kritisi yang membangun, kita bisa dipidana." Cuitnya di akun Instagram.
Pihak Garuda Indonesia sampai berita ini diturunkan belum memberikan keterangan terkait pelaporan dugaan pencemaran nama baik tersebut.
Garuda Indonesia anti kritik
Tidak berapa lama setelah video 'kertas menu' tersebut viral, Maskapai Garuda Indonesia menerbitkan edaran yang melarang penumpang mendokumentasikan segala kegiatan di pesawat, baik berupa foto maupun video baik awak kabin ataupun penumpang.
Namun setelah ramai dikomentari oleh warga yang umumnya keberatan dengan pelarangan itu, belakangan pihak Garuda Indonesia merevisi edara itu dengan berdalih edaran sebelumnya ditujukan untuk kalangan internal dan bukan untuk publik. Garuda juga mengubah larangan berswafoto di dalam kabin menjadi sekedar himbauan.
Kepada sejumlah media, VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan membantah edaran itu terkait dengan video kertas menu yang viral. Ikhsan mengatakan keduanya tidak saling berkaitan.
"Enggak, ini untuk menjaga privasi penumpang dan keselamatan penerbangan secara umum," kata Ikhsan dikutip dari Kompas.com, Selasa (16/7/2019).
Sementara itu sejumlah kalangan menyayangkan respon Garuda Indonesia atas kejadian ini. Pengamat penerbangan Gerry Soedjatman menyebut maskapai plat merah ini telah melakukan blunder yang bisa berpreseden buruk terhadap citra maskapainya.
"Pencemaran nama baik kan artinya ada sebuah klaim yang tidak dibuktikan, tapi kan ini di videonya jelas ada kok dan kertas itu memang dibaca oleh penumpang di video itu. Kalau buat saya kalau sampai kasus ini diteruskan dan tidak ditarik pelaporannya. Garuda salah besar, dan ini akan menjadi preseden buruk, konsumen akan berpikir dua kali untuk naik garuda," kata Gerry Soedjatman.
Gerry Soedjatman menilai respon pelaporan ke polisi yang dilakukan Garuda Indonesia menunjukan adanya masalah kendali informasi di maskapai itu.
Gerry juga menilai mengulas penerbangan yang banyak dilakukan oleh masyarakat dan diunggah di media sosial adalah bagian dari hak pelanggan meski memang harus dilakukan dengan memperhatikan rambu-rambu yang berlaku.
"Apakah kita dilarang berkomentar mengenai pengalaman kita naik sebuah penerbangan? Itu hak pelanggan, kalau itu dilarang, apalagi kemudian dilaporan ke polisi kok kesannya ini orang kok jualan barang tapi gak mau dikritik." tegas Gerry.
Sementara itu di lini massa banyak masyarakat me-mention akun resmi Garuda Indonesia sambil menyampaikan kritik mereka yang menyayangkan edaran dan pelaporan oleh maskapai plat merah yang pernah meraih penghargaan sebagai Maskapai Pilihan Terbaik di Asia dari "Tripadvisor 2019 dan penghargaan Kabin Kru Terbaik di Dunia dari Skytrax sebanyak lima kali sejak 2014 ini.
Di Instagram misalnya, pemilik akun Gansteven menuliskan dukungan untuk terlapor sebagai berikut, Konyol banget @garuda.indonesia masa di review dan kasih masukkan dibilang mencemarkan nama baik? Ini namanya pelanggaran Freedom of Speech! Masa maunya cm di review bagusnya aja sih...
Sementara akun m.fauzan98 menulis 'hal yang harusnya bisa dijadikan pembelajaran buat pihak garuda indonesia malah di laporin balik pencemaran nama baik. Gue respect banget sama ka rius dan mba elwi. Mereka juga nyampeinnya dengan sopan kok gak ada sama sekali menjatuhkan. Bahkan memuji staf pramugari garuda. Apapun itu semoga masalahnya cepat clear. Keep strong bang"
Sejak diunggah pada 14 Juli lalu, video klarifikasi Rius sudah ditonton 136 ribu kali. (rep/ABC/net).
sumber: ABC News