Selasa, 27 Agustus 2024 08:03:00

Gejolak Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS


NASIONAL, BISNIS, - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi fluktuatif namun akan ditutup menguat di rentang Rp15.400 -Rp15.520  pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (26/8/2024).  Pada perdagangan Jumat (23/8), rupiah ditutup naik 0,69% atau 108 poin ke posisi Rp15.492 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau melemah 0,11% ke posisi 101,292.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa pada perdagangan akhir pekan lalu, mata uang rupiah ditutup menguat 108 point walaupun sebelumnya sempat melemah 25 point dilevel Rp15.492 dari penutupan sebelumnya di level Rp15.600. Menurutnya, mata uang rupiah bergerak fluktuatif sejalan dengan kondisi politik dalam negeri yang sedang memanas, banyaknya aksi demo menentang pemerintah.

Ibrahim menjelaskan, dengan memanasnya situasi di DPR beberapa waktu terakhir, akibat demonstrasi besar yang terdiri dari mahasiswa, kaum buruh dan mantan aktivis 98 membuat konstalasi politik berubah total, yang mana, sebelumnya Banggar DPR akan melakukan revisi hasil keputusan Mahkamah Konstitusi ( MK). "Namun akhirnya banggar DPR dalam konfrensi persnya membatalkan revisi Rumusan Undang-Undang (RUU) Pilkada 2024 dan tidak ada rapat paripurna jelang akhir pendaftaran Pilkada pada 27 Agustus 2024," kata Ibrahim dalam riset hariannya.

Menyusul pernyataan DPR, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menegaskan bahwa pendaftaran pasangan calon kepala daerah akan berpedoman pada putusan Mahkamah Konstitusi. KPU juga memastikan putusan MK akan ditindaklanjuti dalam PKPU Pilkada.

Menurutnya, pengumuman tersebut akan membuat masyarakat maupun investor kembali tenang dan percaya, bahwa demokrasi di Indonesia akan berjalan sesuai dengan rel yang ada, sehingga bisa menambah kepercayaan bagi para investor untuk kembali masuk ke pasar keuangan dalam negeri, karena situasi dan kondisi politik sudah kembali tenang dan stabil.

Selain itu, pemerintahan Prabowo Subianto di 2025 direncanakan akan melakukan pembayaran bunga utang sebesar Rp552,85 triliun. Adapun hal tersebut tercantum dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Angka itu naik 10,8% dari outlook pembayaran bunga utang pada tahun anggaran 2024 senilai Rp499,0 triliun.

Dengan sentimen-sentmen tersebut, Ibarahim memproyeksikan pada perdagangan hari ini rupiah akan bergerak fluktuatif, namunakan ditutup menguat direntang Rp15.400-Rp15.520. Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, sentimen politik domestik tetap memiliki pengaruh ke pergerakan kurs rupiah namun tidak sebesar masa-masa sebelumnya.

Dia mencontohkan, peristiwa Reformasi 1998 menunjukkan bahwa kurs rupiah sangat sensitif terhadap peristiwa politik dalam negeri. Kendati demikian, Erwin meyakini fundamental ekonomi domestik sudah jauh lebih kuat dibandingkan awal Reformasi. Oleh sebab itu, sambungnya, investor global maupun lokal kini lebih fokus ke faktor ekonomi daripada politik.

"Mungkin itu yang menyebabkan saat ini faktor-faktor politik domestik tidak sebesar yang sebelumnya, karena ada penguatan faktor-faktor yang lain yang lebih fundamental," jelas Erwin dalam forum Pelatihan Wartawan BI di Badung, Bali, dikutip Minggu (25/8/2024).

Dia mencontohkan, kini inflasi Indonesia kerap terjaga di angka yang relatif rendah. Imbal hasil obligasi global yang diterbitkan pemerintah juga tinggi. Oleh sebab itu, Erwin merasa kini para investor lebih percaya diri dengan masa depan perekonomian Indonesia meski kerap terjadi gejolak politik domestik. Dia tidak menampik, kurs rupiah sempat melemah usai muncul aksi demonstrasi besar-besaran penolakan revisi UU Pilkada namun masih dalam angka yang wajar - tidak merisaukan. sc:bisnis/*
Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified