- Home
- Kilas Global
- Guru Dan Kepala Sekolah MA Mengikuti Penyuluhan Agama
Jumat, 23 April 2021 10:27:00
Guru Dan Kepala Sekolah MA Mengikuti Penyuluhan Agama
DURI-Guru dan kepala sekolah dilingkungan Madrasah Aliyah (MA) Kota Duri, mengikuti giat penyuluhan agama di Pondok Pesantren Modern Al-Jauhar Duri, belum lama berselang.
Salah satunya peserta Yahya Setiadi ST SPdi kepada awak media mengungkap kegiatan penyuluhan agama beberapa waktu lalu mengambil tempat di Gedung Pondok Pesantren Modern Al-Jauhar Duri.
Lima orang instruktur berasal dari Balai Diklat Keagamaan (BDK) Kementerian Agama RI Padang, menurunkan empat laki-laki dan satu perempuan sebagai pemateri utama.
Kegiatan berlangsung selama lima hari itu, mengangkat ide tentang KELUARGA SAKINAH untuk menjadi inspirasi kuat guru-guru dan kepsek MA di Kota Duri, Provinsi Riau.
Yahya menjelaskan maksud secara detail adanya kekuatan keluarga sebagai tiang utama dalam lingkungan kehidupan masyarakat.
Keluarga bilamana dimaknai mendalam tentang keluarga merupakan sekumpulan atau kelompok individu terikat satu sama lain, menciptakan suatu kekerabatan paling mendasar.
"Artinya dalam kaidah sosial di mana individu merupakan sosok pribadi hidup dalam wilayah sempit yang jauh dari sentuhan sosial. Sosok yang bersatu atau terikat itu makin sempurna keberadaan setelah terikat dengan individu lainnya pada satu ikatan yang disebut pernikahan,"jelasnya.
Bahkan dijelaskan Yahya Setiadi ST SPdi lagi, dalam penyuluhan itu sendiri, guru-guru dan kepsek MA mampu memaknai arti serta makna dasar sebuah pernikahan.
Pernikahan itu sendiri adalah salah satu elemen penting dalam menciptakan sebuah masyarakat paling dasar yang disebutkan keluarga.
"Pernikahan merupakan cara harus di tempuh individu guna menciptakan sebuah keluarga dan tidak mengherankan jika Islam menaruh perhatian besar pada masalah pernikahan. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah Saw yakni "Jika seseorang menikah, dia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya bertaqwa lah kepada Allah pada separuh yang lain"HR Al-Baihaqi).
Selanjutnya disebutkan juga bahwa kehidupan keluarga adalah harapan dan niat yang wajar dan sehat dari setiap pasangan muda-mudi dalam fase pertumbuhan.
Pengalaman dalam kehidupan menunjukkan, membangun keluarga memang mudah namun memelihara dan membina keluarga hingga taraf kebahagiaan dan kesejahteraan yang didambakan setiap pasangan suami istri tergantung kedua belah pihak.
"Keluarga yang bisa mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan itu yang disebut keluarga sakinah," kata Yahya Setiadi ST SPdi yang juga kepala MA Pondok Pesantren Modern Al-Jauhar Duri. (Joe)