- Home
- Kilas Global
- Hubungan Panas Dingin Mega Jokowi
Kamis, 13 November 2014 10:08:00
Hubungan Panas Dingin Mega Jokowi
riauonecom, - Sejumlah pertanyaan belakangan ini kerap diajukan dalam perbincangan di kalangan politisi dan masyarakat pemerhati politik di Indonesia berkaitan dengan sikap keras sejumlah petinggi PDIP dalam menyikapi rencana kenaikan harga BBM, khususnya.
Juga, sikap keras petinggi-petinggi PDIP dalam menyikapi kebijakan tim ekonomi yang digawangi Sofyan Djalil, Rini Soemarno, dan Sulaiman Said.
Mengapa kader penting PDIP seperti Effendi Simbolon dan Rieke Diah Pitaloka, misalnya, mulai berani menyampaikan kritik keras yang bernada menyerang Jokowi.
Effendi Simbolon bahkan sempat mengatakan, pemerintahan Jokowi tidak perlu ada kalau hanya melanjutkan kebijakan pemerintahan SBY. Sejauh ini Efffendi Simbolon adalah yang paling keras berteriak mengkritik Jokowi.
Effendi Simbolon memang dikenal sebagai salah seorang tokoh PDIP yang awalnya keberatan dengan dukungan yang diberikan PDIP kepada Jokowi dalam Pilpres yang lalu.
Informasi yang diperoleh dari sementara kalangan PDIP menyebutkan bahwa keberanian tokoh-tokoh PDIP itu mengkritik pemerintahan Jokowi memiliki kaitan langsung dengan sikap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Disebutkan, Mega kini mulai ditinggalkan oleh pemerintahan Jokowi. Termasuk oleh Rini yang bisa dikatakan dibesarkan oleh Megawati.
Disebutkan bahwa kini Rini mulai sulit diajak bertemu Mega. Selalu ada alasan untuk tidak menghadiri undangan.
Namun, informasi lain yang juga diperoleh dari petinggi PDIP mengatakan bahwa Mega yang menjaga jarak dengan Jokowi dan Rini.
Tidak diketahui pasti apa penyebabnya. Tetapi mungkin sekali karena Megawati kecewa karena Kabinet Kerja Jokowi mengakomodasi kader PDIP dalam jumlah yang sangat kecil. Tokoh-tokoh kunci PDIP seperti Pramono Anung, Maruarar Sirait dan Rieke Diah Pitaloka, misalnya, tergusur.
Kabinet Kerja pun lebih menggambarkan pemerintahan Jusuf Kalla. Padahal, Jokowi mendapatkan restu dan dukungan dari Megawati dan PDIP.
Juga disebutkan bahwa kelanjutan dari hubungan panas-dingin sejumlah tokoh PDIP ini akan memasuki terminal berikutnya setelah Jokowi benar-benar menaikkan harga BBM tidak lama lagi. (net)
Share
Berita Terkait
Komentar