- Home
- Kilas Global
- Ini 11 Kelompok Pasien yang Dianjurkan Tidak Berpuasa Selama Romadhon
Minggu, 26 April 2020 04:31:00
Ini 11 Kelompok Pasien yang Dianjurkan Tidak Berpuasa Selama Romadhon
KESEHATAN, - Pemerintah telah menetapkan awal puasa Romadhon 1441 H dimulai pada Jumat (24/4/2020). Seluruh umat Muslim akan melaksanakan satu bulan penuh ibadah puasa.
Ramadhan di tahun ini bertepatan dengan maraknya virus corona, sehingga sejumlah aktivitas ibadah seperti shalat tarawih yang biasanya dilakukan berjemaah di masjid dianjurkan untuk dilakukan di rumah tidak di masjid/mushala.
Pembatasan aktivitas ini dilakukan guna mencegah penyebaran virus corona kian meluas.
Terkait kelangsungan puasa Ramadhan, dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), Ari Fahrial Syam mengungkapkan, ada 11 kelompok pasien yang tidak disarankan untuk menjalankan puasa Ramadhan.
Siapa saja mereka?
1. Pasien dalam perawatan rumah sakit dan dalam keadaan diinfus baik infus cairan maupun makanan atau pasien yang sedang mendapat transfusi darah.
Menurutnya, tindakan tersebut dapat membatalkan puasa.
"Pemberian infus makanan dan darah membatalkan puasa. Tentu hal ini berlaku untuk pasien Covid-19 yang sedang dirawat," ujar Ari kepada baru-baru ini.
2. Seseorang yang sedang dalam infeksi akut. Misalnya, radang tenggorokan berat, demam tinggi, diare akut, pneumonia, infeksi saluran kencing dan infeksi lain yang menyebabkan demam tinggi.
Adapun infeksi tersebut juga termasuk gejala pasien Covid-19.
3. Seseorang yang mengalami migrain atau vertigo.
Ia menjelaskan, pasien tersebut tidak disarankan berpuasa, karena kondisi sakitnya akan bertambah buruk jika pasien tersebut tidak makan atau minum obat.
4. Pasien dengan gangguan pernapasan akut, seperti asma akut, penyakit paru obstruksi kronis yang berat.
5. Pasien jantung dengan gagal jantung.
6. Pasien sakit maag yang sedang dalam keadaan akut, misal muntah-muntah dan nyeri hebat sampai keluar keringat dingin.
7. Pasien kanker yang sedang dalam pengobatan atau belum diobati.
8. Pasien dengan gangguan liver kronis lanjut. Misalnya sirosis hepatitis grade B atau C.
9. Pasien dengan gagal ginjal kronis yang sedang menjalani cuci darah atau peritoneal dialisis.
10. Pasien kencing manis di mana gula darahnya belum terkontrol atau kalau pun terkontrol tetapi dengan kebutuhan insulin masih tinggi lebih dari 40 U per hari.
11. Orang tua atau usia lanjut dengan menderita pikun (Alzheimer), di mana mereka sulit mengingat apakah telah makan atau minum tanpa disadari.
Mengenai 11 kelompok tersebut, Ari menjelaskan bahwa orang yang masuk dalam kelompok tersebut sebaiknya berisitrahat dan tidak memaksakan untuk berpuasa.
Sebab, jika orang dalam kelompok tersebut memaksakan diri untuk berpuasa, akibatnya justru proses penyembuhan tidak berjalan maksimal atau efektif.
Bahkan, bagi beberapa pasien dapat mengalami muntah darah.
"Jika berpuasa, kondisi sakit bertambah berat, bahkan beberapa perlu dirawat inap akibat memaksakan puasa, dan pasien sirosis hati jadi muntah darah," imbuhnya. (*).