- Home
- Kilas Global
- Ini Kisah Umat Muslim Korban Kerusuhan Sektarian di New Delhi India
Sabtu, 29 Februari 2020 12:09:00
Ini Kisah Umat Muslim Korban Kerusuhan Sektarian di New Delhi India
DUNIA, INDIA, - Abdul Samar tengah sembahyang di suatu masjid kawasan Ashok Nagar di timur laut ibu kota India, New Delhi, Selasa malam 25 Februari. Suasana hening di dalam mesjid itu pecah oleh riuhnya kedatangan segerombolan orang bersenjata.
Dengan brutal, gerombolan itu memukuli setiap orang yang sedang ibadah di dalam masjid. Tak lama kemudian tempat ibadah itu dibakar.
Abdul pun menjadi korban kebrutalan mereka. "Gerombolan itu membawa tongkat dan batu ke dalam masjid. Di luar, ada pula yang bersenjata api. Kami seketika menghentikan sembahyang dan menyelamatkan diri," ujar Samar seperti dikutip stasiun berita CNN. Matanya luka lebam dipukul gerombolan itu.
Imam di masjid mereka hajar. Bahkan serangan itu juga menewaskan seorang muazin.
Selama menyerang, gerombolan itu meneriakkan Jai Shri Ram, Hidup Dewa Rama. Di menara masjid, mereka pun menaikkan bendera berwarna saffron, yang terkait dengan lambang kelompok sayap kanan Hindu di India. Bendera itu baru diturunkan pada Rabu pagi setelah tim CNN bertanya ke polisi mengapa masih berkibar.
Selasa itu merupakan hari ketiga berturut-turut dari bentrokan brutal sektarian di New Delhi antara massa Hindu dengan kelompok Muslim yang mayoritas terkait undang-undang kewarganegaraan yang kontroversial. Undang-undang ini - yang diusung partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) - dinilai diskriminatif setelah menyatakan pemerintah menjamin kewarganegaraan India bagi kaum-kaum minoritas dari negara tetangga seperti Bangladesh, Afghanistan dan Pakistan. Namun hal itu tidak berlaku bagi umat Muslim.
Sejak bentrokan pecah pada Ahad 23 Februari lalu, hingga Kamis siang seperti dikabarkan India Today, sudah 35 orang yang tewas, bertambah 8 orang dari data Rabu malam. Sediktnya 188 orang luka-luka dan dirawat di rumah sakit, sebagian besar luka tembak, ungkap pejabat sejumlah rumah sakit.
Ironisnya, bentrokan itu bersamaan dengan kunjungan Presiden AS, Donald Trump, ke India yang disambut sangat meriah. Toko-toko dan sekolah-sekolah tutup dan banyak jalan langsung lengang sejak polisi melarang warga keluar rumah. (*).