• Home
  • Kilas Global
  • Ini Saran Lapan untuk Penyempurnaan Arah Kiblat pada 26-30 Mei pada Akhir Romadhon 2019
Minggu, 26 Mei 2019 09:00:00

Ini Saran Lapan untuk Penyempurnaan Arah Kiblat pada 26-30 Mei pada Akhir Romadhon 2019

NASIONAL, -  Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyarankan agar umat Islam di Indonesia memperhatikan arah kiblat dengan melihat matahari pada 26 hingga 30 Mei pada tahun ini, antara pukul 16.13 sampai 16.23 WIB di mana bertepatan dengan akhir Ramadan 2019.  

Saat itu, matahari tepat berada di atas Makkah dan ketika kita melihat ke arah matahari, berarti kita sedang menghadap ke Kakbah. Sedangkan bayangan benda tegak bisa jadi garis arah kiblat.

Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin dalam blog-nya menjelaskan, fenomena tersebut bukan sebuah pertanda bahwa arah kiblat berubah.

Menurutnya, perlunya penyempurnan atau pemeriksaan ulang terhadap arah kiblat dikarenakan arah kiblat di sebagian besar masjid atau musala ditentukan dengan mengacu secara kasar pada arah kiblat masjid yang sudah ada atau dengan menggunakan kompas yang tidak akurat.

"Nah, dengan bayangan matahari pada saat-saat tertentu, arah kiblat dapat lebih mudah dan lebih akurat ditentukan. Waktunya diberikan banyak pilihan, silakan gunakan waktu yang sesuai dengan mempertimbangkan keadaan cuaca dan konversi waktu setempat," tulisnya pada situs tdjamaluddin.wordpress.com yang dikutip Ahad (26/5/2019).

Ia menambahkan, arah kiblat bisa ditentukan dari bayangan benda vertikal, misalnya tongkat, kusen jendela atau pintu, dan sisi bangunan.

Sedangkan untuk daerah yang mengalami siang bersamaan dengan Makkah, seperti Indonesia Barat, Asia Tengah, Eropa, dan Afrika, Thomas menyarankan untuk menggunakan jadwal berikut ini dalam menentukan arah kiblat:

26 – 30 Mei, pukul 16.18 WIB (09.18 UT/GMT)

14 – 18 Juli, pukul 16.27 WIB (09.27 UT/GMT)

"Rentang waktu plus/minus 5 menit masih cukup akurat. Arah kiblat adalah dari ujung bayangan ke arah tongkat," paparnya lagi.

Sementara itu, untuk daerah yang mengalami siang berlawanan dengan Makkah seperti Indonesia Timur, Pasifik, dan benua Amerika, Thomas Djamaluddin menyarankan agar menggunakan jadwal di bawah ini untuk menentukan arah kiblat menurut waktu setempat (konversikan WIB atau UT ke waktu lokal):

12 – 16 Jan, pukul 04.30 WIB (11 – 15 Jan , 21.30  UT/GMT)

27 Nov – 1 Des, pukul 04.09 WIB (26 – 30 Nov, 21.09 UT/GMT)

"Rentang waktu plus/minus 5 menit masih cukup akurat. Arah kiblat adalah dari tongkat ke ujung bayangan," papar Thomas.

Gunakan benda tegak, misalnya kusen jendela, untuk menentukan arah kiblat dari bayangannya pada waktu yang ditentukan.

Beri tanda arah bayangan, misalnya dengan sajadah. Buat garis shaf baru berdasarkan arah yang telah ditentukan. Jangan ragu menyempurnakan arah kiblat demi kebenaran. (*).

F/Lapan.

Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified