• Home
  • Kilas Global
  • Kabareskrim yang Baru Belum Bisa Bicara Banyak Soal Kasus Novel
Jumat, 24 Agustus 2018 08:41:00

Kabareskrim yang Baru Belum Bisa Bicara Banyak Soal Kasus Novel

NASIONAL, -- Sebagai Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri yag baru, Inspektur Jenderal Polisi Arief Sulistyanto memiliki segudang pekerjaan rumah yang belum selesai, salah satunya adalah kasus penyerangan Novel Baswedan yang sudah 16 bulan belum terungkap. Arief mengaku belum bisa berbicara banyak.
 
Arief yang baru beberapa hari menjadi Kabareskrim mengatakan akan langsung memantau kasus penyeranganan penyidik KPK itu. Arief bakal bertanya langsung pada Polda Metro Jaya yang menangani kasus itu.
 
"Nanti itu ada tataran kemampuan mana yang ditangani Polsek Polda Mabes. Ini sedang ditangani Polda Metro Jaya nanti kita tanyakan perkembangannya," ujar Arief di Markas Besar Polri, Jakarta, Kamis (23/8).
 
Sebagai Kabareskrim yang baru, Arief akan menginbentarisasi berbagai kasus Kriminal yang ditangani kepolisian. Ia akan meminta para direktur reserse Kriminal untuk memaparkan perkembangan berbagi kasus yang ditangani, termasuk kasus Novel. Pemaparan itu, kata Arief akan dimulai Senin (27/8) pekan depan.
 
"Saya minta derektur paparan di depan saya dengan pak Wakabareskrim (Irjen Antam Movambar) supaya saya tau betul apa perkara yang sudah ditangani mulai dari proses penyelidikan penyidikan tahap satu P21 itu nanti akan kita inventarisir sehingga saya paham semuanya," kata Arief menjelaskan.
 
Selama 16 bulan kasus Novel berada dalam penanganan Polda Metro Jaya. Hingga kini bukti-bukti yang diperoleh polisi masih belum bisa menunjukkan titik terang pelaku penyiraman Novel.
 
Meskipun, sketsa wajah terduga pelaku telah dibuat. Polri bahkan sempat meminta bantuan kepolisian Australia, namun hasilnya juga nihil.
 
Novel Baswedan mengalami penyerangan berupa penyiraman air keras berjenis Asam Sulfat atau H2SO4 pada Selasa 11 April 2017. Ia diserang usai menunaikan Salat Subuh di Masjid dekat kediamannya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Novel pun menjalalani perawatan intensif di Singapura untuk menyembuhkan luka di matanya imbas penyerangan itu.
 
Novel Baswedan pun pekan lalu kembali meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) betul-betul memberikan perhatian dalam upaya pengungkapan kasus penyerangan terhadap dirinya. Pada peringatan Hari Kemerdekaan ke-73 RI, Novel mengikuti upacara di gedung KPK.
 
"Saya sudah beberapa kali menyampaikan ini ke publik dan Bapak Presiden pun sudah mengetahui hal itu. Saya tidak tahu apakah dengan surat itu menjadi efektif atau tidak tetapi yang jelas Bapak Presiden saya harapkan beliau betul-betul mau memberikan perhatian dan mendukung pemberantasan korupsi," kata Novel usai mengikuti upacara peringatan 17 Agustus di gedung KPK, Jakarta, Jumat (17/8). (rep/net).
Share
Berita Terkait
  • 8 jam lalu

    CGTN: G20 pushes for global cooperation to eradicate hunger and poverty

    BEIJING, CHINA - 13 November 2024 - The first-ever Global Alliance Against Hunger and Poverty will be officially launched at the upcoming 19th G20 Summit in Rio de Ja
  • 8 jam lalu

    Lalamove Launches 13th market in Turkiye - Marking a First Step Forward into the Europe, the Middle East, and Africa Region


    Recognising the logistics needs of SMEs, driver partners and the community, Lalamove aims to provide flexible and affordable delivery for all
  • 19 jam lalu

    XTransfer Stage Speech Captivates Audience at Singapore Fintech Festival


    Highlighting Financial Risk Control Innovations, Actively Expl
  • 19 jam lalu

    Dusit International and TDF collaborate to drive excellence in the hospitality sector

    BANGKOK, THAILAND - 13 November 2024 - Dusit International, one of Thailand's leading hotel and property development companies, has signed a Memorandum of Understanding (Mo

  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified