Kamis, 23 Maret 2023 15:30:00

Kamagasaki, Kota Kumuh di Jepang yang Jarang Tersorot

Kamagasaki, Kota Kumuh di Jepang yang Jarang Tersorot. F/ist

DUNIA, - Di Kota Jepang, informasi yang kita terima dan lihat dalam tv video mengggambarkan kota yang wah, bersih, glamor, siapa sangka ada kota kumuh di negara itu, ya Kamagasaki, Kota Kamagasaki di Jepang ini suatu kota yang kumuh/kotor jarang tersorot.

Saat berkunjung ke Jepang, apa yang pertama kali terlintas di benak kamu? Bersih, rapi, disiplin, serba teratur, aman, etos kerja yang tinggi, hingga memiliki kafe unik. Nggak salah jika Jepang menjadi salah satu destinasi wisata di Asia yang menarik untuk dikunjungi. 

Namun di balik indahnya destinasi wisata, Jepang menyimpan sisi kelam yang tidak ingin turis asing mengetahuinya. Bukan tentang pekerja komersial, namun berkaitan dengan sebuah kota kumuh di Jepang yang jarang tersorot. 

Kota ini bernama Kamagasaki, yang terletak di dekat Stasiun Shin-imamiya dan Kebun Binatang Osaka. Saking kumuhnya, pemerintah Jepang mengganti nama kota tersebut.  Lantas, seperti apa potret sudut kota kumuh kota Kamagaski? Intip potretnya di bawah ini. 

Kamagasaki dan Nishinari merupakan nama yang familiar bagi pekerja lepas Jepang di awal 1960-an. Saat itu, ada sekitar 1.7 juta warga Jepang yang masuk kategori miskin.

Pekerja lepas ini datang ke Kamagasaki dengan harapan bekerja untuk bertahan hidup dengan upah yang minim saat itu.

Memang awalnya, kota ini dikhususkan untuk pekerja proyek kereta cepat Shinsekai. Lantaran, upah yang minim muncul fenomena rumah gubuk semi permanen bernama doya.

Biaya menginap di doya saat itu sangat murah dengan fasilitas seadanya. Namun semakin hari, jumlah pekerja harian meningkat dan tidak terdaftar di Administrasi Kependudukan.

Tak hanya itu, mereka ini enggan pulang ke distrik masing-masing setelah proyek kereta cepat selesai.

Alhasil, menciptakan Kamagasaki sebagai rumah bagi puluhan ribu pekerja lepas, yang sudah lanjut usia dan tunawisma.

Ada gap besar antara pekerja lepas ini dengan tunawisma di kota tersebut. Kerusuhan tak terhindarkan terjadi pertama kali pada 1 Agustus 1960 dan ratusan orang mengalami luka-luka.

Sejak saat itu, lebih dari 10 kali kerusuhan terjadi dan tingginya kriminalitas, serta kemiskinan di Kamagasaki memutuskan mengganti nama kota tersebut menjadi Airin-chiku pada 1996.

Perubahan nama Kamagasaki dimaksudkan agar turis asing tidak berkunjung karena rawan kejahatan dan buruknya kebersihan lingkungan di lokasi tersebut.

Kabarnya, kondisi Airin-chiku jauh lebih baik dari beberapa tahun silam. Meski, aura kelam masih terasa. Para pekerja harian semakin berkurang dan pemerintah setempat berupaya untuk membantu para warga Airin-chiku.

Kira-kira, seperti itulah potret kelam dari Kamagasaki, kota kumuh di Jepang yang jarang tersorot, Bela. Perubahan nama yang dilakukan pemerintah setempat dalam upaya membatasi turis asing ke lokasi tersebut membuat kota diduga menghilang dari peta. sc: popbela.

Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified