- Home
- Kilas Global
- Kapal Harta Karun Rp240 Triliun Ditemukan di Kolombia
Kamis, 24 Mei 2018 01:27:00
Kapal Harta Karun Rp240 Triliun Ditemukan di Kolombia
JAKARTA-- Sebuah kapal Spanyol bermuatan emas tenggelam di lepas pantai Kolombia lebih dari 300 tahun lalu. Kapal itu membawa muatan senilai US$ 17 miliar atau sekitar Rp240 triliun itu akhirnya ditemukan para peneliti tiga tahun lalu dan baru diungkap hari ini, Rabu (23/5).
Para peneliti dengan menggunakan kapal bawah air yang dikendalikan Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI), Kapal San Jose ditemukan di lepas pantai Cartagena, Kolombia pada 2015.
"Kami merahasiakan penemuan ini untuk menghormati pemerintah Kolombia," kata Wakil Presiden WHOI bidang operasi dan fasilitas laut, Rob Munier seperti dilansir situs berita ABC.
Kapal San Jose telah lama menjadi misteri samudera. Dia adalah sebuah kapal terbesar dari armada Spanyol yang membawa emas, perak dan zamrud dari Tambang Potosi, Peru.
Dalam perjalanan dari Panama ke Kolombia, San Jose tenggelam pada 8 Juni 1708. Di tengah pertempuran antara Inggris dan Spanyol. Saat kejadian, San Jose membawa 600 orang.
Inggris tidak berhasil merebut harta muatan San Jose sebelum tenggelam. Hilangnya kapal tersebut beserta muatannya menyebabkan kesulitan keuangan di seluruh Eropa dan Dunia Baru.
Perburuan San Jose pun dimulai. Para peneliti menggunakan kapal selam tanpa awak REMUS 6000. Kapal yang sama digunakan untuk mencari reruntuhan pesawat Air France 447 yang jatuh ke laut pada 2011. Kapal itu pula yang membantu memetakan dan memotret reruntuhan lokasi tenggelamnya Kapal Titanic pada 2010.
Dilansir CNN, guna memastikan identitas kapal tersebut, REMUS 6000 mendekati bangkai kapal, memotret tempat-tempat yang menjadi ciri khas San Jose dari kapal lain. Yaitu, meriam-meriam perunggu berukir lumba-lumba.
Insiden tenggelamnya Kapal San Jose sangat dramatis, begitu pula perburuan harta karunnya.
Selain uang, penemuan San Jose merupakan hal yang signifikan untuk Kolombia karena harta karun merupakan artefak budaya dan sejarah. Selain itu menjadi petunjuk gambaran kondisi ekonomi, sosial, dan politik Eropa di awal abad ke-18.
Menurut Woods Hole, pemerintah Kolombia berencana untuk membangun sebuah museum dan laboratorium koservasi untuk melestarikan dan mempublikasikan isi bangkai kapal tersebut, termasuk meriam, kerami, dan artefak lainnya.
UNESCO, lembaga kebudayaan PBB, meminta Kolombia untuk tidak mengeksploitasi kapal tersebut. Lokasi yang tepat dimana kapal itu bersemayam tetap menjadi rahasia negara. Hingga kini, Kapal San Jose bersama harta karun di dalamnya telah terbaring di dasar laut selama 300 tahun. (nat)