Selasa, 11 Agustus 2015 16:40:00

Kapten Kapal MT Joaquim : Pelaku Perompak Cukup Profesional

ilustrasi
RIAUONE.COM, DUMAI, RIAU, ROC - Pelaku perompak yang terjadi di Kapal MT Joaquim berbendera Singapura di Selat Malaka, akhir pekan kemarin terbilang cukup mahir dalam menjalankan aksi pembajakannya untuk menguasai kapal korbannya dan menguras habis minyak mentah jenis light crude oil (LCO) itu.
 
Menurut keterangan Kapten Kapal MT Joaquim, Johan, keberangkatan dari Singapura menuju Langkawi begitu naas. Sebab Kapten Kapal MT Joaquim tersebut mesti berhadapan dengan belasan perompak di dekat perairan utara Pulau Rupat, Bengkalis Sabtu (9/8/15) malam kemarin.
 
Aksi pembajakan terjadi begitu mendadak. Belasan orang bertopeng tiba-tiba masuk ke dalam kapal bermuatan 2.900 ton minyak mentah dari Singapura. Satu persatu perompak memanjat dinding kapal tanker berbendera Singapura itu. Mereka tidak hanya menodongkan senjata api. 
 
"Ada juga yang mengacungkan senjata tajam. Saya kaget sekali. Sebab mereka datang begitu saja langsung menodongkan senjata kepada kita yang berada di atas kapal," ujar Johan menceritakan kronologis aksi perompakan yang terjadi di Selat Malaka itu.
 
Oleh sebab itu, Johan dan anak buah kapal (ABK) hanya pasrah kala dibajak oleh para perompak. Para perompak begitu leluasa menguasai kapal. Seluruh awak kapal diikat, setelah digiring lebih dulu. "Kami lalu disekap dalam sebuah ruangan dalam kondisi diikat," ujar Johan.
 
Menurut Johan, aksi para perompak memang cukup profesional. Sebab mereka terbilang mahir saat melakukan pemindahan minyak mentah. Mereka hanya butuh waktu tiga jam untuk menyalin muatan 2.900 ton minyak mentah jenis light crude oil (LCO) itu.
 
"Saya tidak tahu pasti asal mereka. Namun dari ciri-cirinya mereka merupakan orang Indonesia," ujar Johan yang mengatakan ABK kebanyakan adalah Warga Negara Indonesia.
 
Setelah berhasil menguras habis 2.900 minyak mentah dari kapal MT Joaquim, gerombolan perompak ini meninggalkan kapal itu dalam keadaan rusak di perairan utara Pulau Rupat.
 
Johan dan tujuh ABK kapal hanya bisa pasrah. Sebab kesulitan menghubungi tim patroli laut terdekat setelah peralatan komunikasi dirusak para perompak. "Kami sempat kebingungan setelah ditinggal perompak begitu saja," terang Johan.
 
Walau sampat hilang kontak, beruntung kapal ditemukan satu hari setelah kejadian oleh Tim Gabungan Patroli Laut Lanal Dumai, KRI Clucrit, Komando Armada Barat dan Satpol Air Polres Bengkalis.
 
Komandan Pangkalan TNI AL Dumai, Kolonel Laut (P) Avianto Roswirawan, mengatakan, seorang anak buah kapal mengalami luka berat akibat disiksa oleh perompak. Menurut dia, ABK yang luka berat merupakan warga negara Singapura bernama Yun. Korban sudah dievakuasi menggunakan helikopter milik APMM Malaysia.
 
Dijelaskan Avianto, hasil dari keterangan ABK menyatakan ada sekitar 19 perompak yang mendatangi kapal tersebut dengan menggunakan kapal pancung dan langsung naik ke anjungan.
 
"Perompak terdiri dari lima orang tak dikenal naik ke anjungan, tiga diantaranya membawa pistol, satu orang membawa kampak, dan yang lainnya menggunakan parang. Sebagian dari mereka bertutup kepala, dan ada juga yang tidak pake tutup kepala," katanya menambahkan. 
 
"Sementara itu, di ruang lain ada sembilan orang lainnya yang berada di ruangan ABK, ruang mesin dan gudang dan sekitar lima orang berada di dek. Diperkirakan semua berjumlah 19 orang, dan melumpuhkan semua ABK dan mengikatnya di anjungan," kata Danlanal Dumai.
 
Motif perompakan adalah untuk menguras habis muatan minyak LCO. Menurut dia, salah satu perompak memerintahkan kapten kapal untuk menggerakkan kapal ke posisi yang sudah ditentukan sambil berbicara menggunakan radio memanggil kapal lain.
 
Pemindahan isi muatan minyak berlangsung cukup lama hingga sekitar pukul 06.30 WIB pada Minggu (9/8/2015) pagi. Setelah pemindahan selesai, seluruh ABK diikat dan dimasukkan kedalam satu ruangan kontrol. Para ABK tidak mengetahui keberadaan mereka karena para perompak mengecat kaca jendela ruangan itu dengan warna hitam. (rhc/roc/zar).
 
Share
Berita Terkait
  • 11 bulan lalu

    Boikot Mendunia untuk Israel, Warganet Desak Pemerintah Tolak Keras Kapal Dagang Israel Mau Berlabuh di Indonesia

    Malaysia dan Australia juga menolak kapal-kapal Israel berlabuh di pelabuhannya.

    Komentar
  • 1
    Kilas Global  kemarin

    The MICHELIN Guide Kuala Lumpur & Penang 2025 Celebrates Outstanding Culinary Achievements, Including Malaysia's First MICHELIN Green Star

  • 2
    Kilas Global  kemarin

    OPPO Find X8 Series to Debut MediaTek Dimensity 9400 SOC for Global Markets Combining Ultra Performance, Efficiency & AI Experiences

  • 3
    Kilas Global  2 hari lalu

    MSB Joins Forces with Backbase and SmartOSC to Drive Unified, Customer-Centric Digital Modernization with the Engagement Banking Platform

  • 4
    Kilas Global  2 hari lalu

    Bukan Isu ternyata, BPS Sebut ada 71 Ribu Perempuan Indonesia Tak Ingin Punya Anak atau Childfree

  • 5
    Kilas Global  3 hari lalu

    Lalamove Launches 13th market in Turkiye - Marking a First Step Forward into the Europe, the Middle East, and Africa Region

  • 6
    Kilas Global  4 hari lalu

    XTransfer Stage Speech Captivates Audience at Singapore Fintech Festival

  • 7
    Kilas Global  4 hari lalu

    CamScanner takes ESG to the next level ahead of 2025 with sustainable education and community support

  • 8
    Kilas Global  5 hari lalu

    DHL sees the continued importance of road freight in Southeast Asia as companies build supply chain resiliency

  • 9
    Kilas Global  4 hari lalu

    Dusit International and TDF collaborate to drive excellence in the hospitality sector

  • 10
    Riau Raya  6 hari lalu

    Perkebunan PT Alam Sari Lestari di Inhu Diduga Jalankan Sistem Paksa Bekerja bagi Buruh

  • Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified