- Home
- Kilas Global
- Kekaisaran Minangcabo Peradaban yang Hilang
Selasa, 22 Juni 2021 21:04:00
Kekaisaran Minangcabo Peradaban yang Hilang
Sejarah, - Sebagai sebuah upaya menelusuri identitas dan sejarah kebangsaan Indonesia, Yayasan RadjoRadjo Aur duri telah mengkonfirmasi, melalui seorang arkeolog Indonesia, saudara Alfa Norandayang secara aktif melakukan perburuan pada bukti bukti arkeologi dan literatur sejak 20 tahun terakhirtentang keberadaan "Kekaisaran Minangcabo" Sebuah kekaisaran yang hadir pada abad 1560 Masehi sampai dengan 1680.
Apa yang selama ini menjadi pertanyaan banyak pihak dan penelititentang kebenaran akan sebuah kekaisaran besar yang ternama dari ufuk barat sampai ufuk timur,yang meninggalkan bukti bukti kehadirannya melalui gelar nama yang secara turun temurun dipakaipenyandang gelar dan keturunannya.
Lebih dari 20 tahun perburuan membuahkan hasil yang memvalidasi keberadaan kekaisaranMinangcabo, dengan adanya manuskrip yang disebut dengan Naskah Tambo, Oendang Oendang, Adat, dan Limbago, serta Silsilah yang di koleksi oleh Philippus Samuel van Ronkel (1870-1924)seorang kurator naskah pada organisasi yang disebut Bataviaasch Genootschap (Museum Nasionaldahulu) dengan kode naskah Or.12.82 disalin ulang oleh Sultan Abdul Majid Gagar Alam pada tahun1856 Masehi.
Sebuah dokumen ketatanegaraan yang ditulis dan diterbitkan oleh kekaisaranMinangcabo sebagai bentuk tata kelola daerah yang berada dalam payung kekuasaan mereka.Sebagai bagian dari bukti lain yang semakin terang benderang tentang keberadaan kekaisaran Minangcabo adalah ditemukannya silsilah keluarga pewaris Kekaisaran Minangcabo dan lokasi yangmenjadi epicentrum aktivitas budaya mereka yang terletak di kawasan Aur Duri, Kota Padang yang dikenal dengan sebutan Gurun di masa lalu sekarang bagian dari Kota Padang.
Literatur daninformasi ini semakin menguatkan aspek aspek akademis yang menjelaskan kenapa setiap perantauyang berasal dari Sumatera Barat menyebut diri mereka perantau "Minang" bukan perantau "Pagaruyuang".
Cerita rakyat yang menyatakan pergesekan antara budaya jawa dan budaya Minangadalah sebuah ketersesatan narasi yang mengarah pada pemecah belahan identitas kebangsaan.Jika kita dalami keturunan kekaisaran Minangcabo Berasal dari pernikahan yang dilakukan antarkerabat Kerajaan di Sumatera dengan Kerajaan di Jawa.
Dari bukti bukti dokumen dan literatur, kehadiran kekaisaran "Minangcabo" adalah estafet dariKeberadaan kerajaan kerajaan besar seperti Majapahit dan Sriwijaya. Dimana dalam sejarah danliteratur para raja raja yang menjadi pendiri Kekaisaran "Minangcabo" masih anak dan keturunan daripendiri kerajaan majapahit dan Sriwijaya sebelumnya.
Berdasarkan penemuan ini, kami sebagaiyayasan yang menjadi penerus dan pewaris Kekaisaran Minangcabo dari garis keturunan "Manangkirang".
Mengimbau para Akademisi, Peneliti dan Pecinta Sejarah, atau Bagian keluargayang masih memegang penanda bukti bukti otentik dari keberadaan Kekaisaran "Minangcabo" untukmemperdalam serta membuka informasi tersebut melalui karya akademis, tulisan mendalam ataumelalui proses menghubungkan kembali garis sejarah yang hilang dalam sejarah Nusantara.
Pentingnya merevitalisasi, serta mengaktualisasi bukti bukti sejarah ini untuk mendorong identitaskebangsaan besar dari Bangsa Indonesia. Selain itu, untuk memberikan alternatif kepada generasibangsa, bahwa nilai nilai ke Nusantaraan mengakui perbedaan serta keragaman pada BangsaIndonesia. ini adalah bukti Indonesia adalah Bangsa yang besar dan bersejarah, serta pernahmemiliki kekaisaran seperti bangsa besar lainya di dunia. (rls/*).