• Home
• Kilas Global
• Kepikir gak, Kenapa Barang Elektronik Harus Dikeluarkan saat Pemeriksaan di Bandara?

Sabtu, 22 Februari 2020 16:26:00

Kepikir gak, Kenapa Barang Elektronik Harus Dikeluarkan saat Pemeriksaan di Bandara?

TRAVELER, - Sebelum traveling menggunakan pesawat terbang tentu ada beberapa aturan yang harus kamu perhatikan. Bahkan, sejak kamu tiba di bandara kamu akan menjalankan pemeriksaan yang ketat.

Saat menjalani pemeriksaan di bandara petugas keamanan akan menyuruhmu mengeluarkan seluruh benda yang tersimpan di saku kantong baju hingga celanamu. Benda-benda elektronik seperti handphone, ipad, hingga laptop pun tak luput dari pemeriksaan.

Lalu, kenapa ya kira-kira benda elektronik yang tersimpan di saku atau tas mu harus dikeluarkan? Serta ditaruh di baki plastik yang berbeda.

Melalui akun twitter milik Ditjen Perhubungan Udara, @djpu151 seperti dikutip kumparan, Rabu (19/2) benda-benda elektronik harus melalui pemeriksaan yang ketat.

"Barang elektronik yang akan dibawa penumpang ke dalam pesawat terbang harus diperiksa dengan ketat dengan X-ray dan juga secara manual," tulis Ditjen Perhubungan Udara, Kemenhub.

Sementara itu, dalam Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Udara no. SKEP/2765/XII/2010 disebutkan laptop dan barang elektronik lainnya dengan ukuran yang sama harus dikeluarkan dari tas atau bagasi dan diperiksa melalui mesin x-ray. Namun jika dalam pemeriksaan menggunakan mesin x-ray tersebut masih membuat ragu x-ray operator, baru akan dilakukan pemeriksaan manual.

Barang-barang elektronik tersebut juga harus ditaruh di baki plastik yang berbeda agar petugas kemanan dapat memeriksa benda tersebut secara menyeluruh. Dengan begitu, petugas keamanan bandara akan memastikan bahwa laptop atau benda yang kamu bawa adalah aman atau tidak.

Sedangkan, menurut Pilot Jetstar Airways, Brett Manders, mengatakan bahwa ketatnya pemeriksaan merupakan keselamatan penumpang itu sendiri.

“Mungkin terlalu berlebihan. Tetapi pemeriksaan keamanan di bandara didesain untuk menjaga kita agar tetap aman,” kata Manders seperti dikutip dari USA Today. (*).