RIAUONE.COM, JAKARTA, ROC, - Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar pimpinan Agung Laksono, menggelar rapat perdananya pasca pengesahan kepengurusan oleh Menteri Hukum dan HAM, Menteri Yasonna Laoly. Rapat digelar di kantor DPP Partai Golkar, di Slipi, Jakarta Barat. Dalam rapat itu, dibahas tentang struktur kepengurusan partai yang akan didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM. Struktur kepengurusan membengkak dari awalnya hanya 200-an pengurus menjadi 300-an pengurus karena mengakomodir kader-kader Golkar dari kubu Aburizal Bakrie yang memutuskan merapat ke kubu Agung Laksono.

 

Ketua DPP Partai Golkar versi Munas Ancol, Leo Nababan, membenarkan bila ada kader-kader beringin yang sebelumnya mendukung Aburizal Bakrie kini berubah haluan menyokong DPP pimpinan Agung Laksono. Leo pun kemudian menyebut beberapa nama kader 'Munas Bali' yang merapat ke kubu Munas Ancol. 

 

" Ada Rully Chairul Azwar, Erwin Aksa, Mahyudin," katanya di Jakarta, Selasa 17 Maret 2015. 

 

Bahkan Mahyudin, kata Leo, sudah diplot sebagai salah satu anggota dewan pertimbangan partai. Nama Akbar Tandjung sendiri, tak termasuk dalam struktur kepengurusan, karena masih menolak keputusan Menteri Hukum. Ketua DPP Partai Golkar lainnya, Poempida Hidayatullah, membenarkan bila Mahyudin sudah masuk jajaran dewan pertimbangan partai.

 

" Ya sudah duduk di wantim (dewan pertimbangan partai),"kata Poempida.

 

Poempida juga membenarkan bila ada tawaran yang diajukan langsung ke Aburizal Bakrie, untuk jadi Ketua Dewan Pertimbangan Partai. Tapi kata dia, sampai sekarang belum ada respon. Jadi, karena belum ada respon, maka Ketua Dewan Pertimbangan masih dipegang oleh Siswono Yudhohusodo.

 

" Ketua Wantim tetap Pak Siswono. Saya tidak tahu persis mengenai Bang Akbar,"katanya.

 

Saat ditanya apakah dalam rapat perdana dibahas juga mengenai posisi Setya Novanto sebagai Ketua DPR, Poempida menjawab, belum ada pembicaraan mengenai urusan luar. Rapat kata Poempida,  baru membahas konsolidasi internal. 

 

" Belum dibahas mengenai itu," katanya. (gus).