- Home
- Kilas Global
- Kisah Kapal Selam Argentina Tenggelam, Bukan Ditembak atau Ditabrak, Ini Sebab-nya
Senin, 26 April 2021 07:50:00
Kisah Kapal Selam Argentina Tenggelam, Bukan Ditembak atau Ditabrak, Ini Sebab-nya
DUNIA, - Ini masih cerita dari kapal selam Argentina, ARA San Juan, yang tenggelam di Samudera Atlantik Selatan empat tahun lalu. Hasil investigasi atas penyebab tragedi kapal selam yang sama-sama buatan Jerman 40 tahun lalu, tapi berbeda tipe, tersebut menarik untuk dibuat bercermin dalam kasus KRI Nanggala-402.
Sebuah komisi bentukan parlemen Argentina menyimpulkan penyebab tenggelamnya ARA San Juan bersama 44 awaknya bukan karena korban serangan ataupun korban ditabrak kapal di permukaan. Komisi menyebut penyebab tragedi kapal selam itu adalah inefisiensi di Angkatan Laut dan pembatasan anggaran.
"Dugaan-dugaan bahwa kapal selam diserang kapal perang asing, ditabrak kapal ikan, atau sedang menjalani misi rahasia di luar wilayah yurisdiksi perairan Argentina telah dikesampingkan," bunyi pernyataan komisi itu pada awal Agustus 2019 lalu--sekitar setahun setelah bangkai kapal ditemukan dengan jejak ledakan padanya di lantai laut sedalam 870 meter.
Laporan komisi menunjuk pembatasan anggaran beberapa tahun ke belakang berkontribusi terhadap bencana kapal selam ARA San Juan. Pun dengan kegagalan untuk memperbarui teknologinya dan menjaga tingkat pemeliharaan yang minimal berbasis jumlah jam operasi yang berakibat semakin terkikisnya kualitas si kapal selam.
Angkatan Laut disebutkan mencoba terus memenuhi misi dan operasi secara reguler dengan anggaran yang semakin berkurang. "Mereka menganggap normal operasi di bawah kondisi yang sebenarnya jauh di bawah optimal," bunyi laporan komisi.
Fakta di lapangan, komisi mendapati kejadian kebakaran pada baterai nomor 3 sebelum ARA San Juan tenggelam pada 14 November 2017. Adapun api dipicu dari kebocoran pada sistem ventilasi yang membuat air laut sampai ke baterai itu.
Kebakaran pada baterai adalah satu di antara situasi paling berbahaya saat kapal selam telah berada di bawah air.
Lalu, bagaimana dengan kapal selam KRI Nanggala-402 yang telah ditemukan di dasar laut 838 meter dalam kondisi pecah menjadi tiga bagian? Teguh Muttaqie dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), seorang doktor bidang kapal selam, sementara ini menepis dugaan faktor pemeliharaan kapal sebagai penyebab tragedi.
Teguh menuturkan sistem dan teknologi di KRI Nanggala telah diperbarui di Korea Selatan pada 2012. Sebelum diserah-terimakan kapal selam juga telah diuji coba penyesuaian komponen untuk beradaptasi saat dioperasikan.
"Sampai sekarang saya juga masih bertanya-tanya apa yang kira-kira bisa menjadi penyebab," kata perekayasa di Pusat Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan itu, saat dihubungi Sabtu malam, 24 April 2021.
Sebuah video yang diunggah channel Kostack Studio dengan judul "Submarine ARA San Juan Simulation (Implosion + Sinking)" yang menampilkan simulai kerusakan kapal selam dengan gambar 3 dimensi atau 3D itu pun jadi pembahasan sejumlah kalangan yang menilai mirip dengan yang dialamai KRI Naggala 402.
Dalam video tersebut, menampilkan badan kapal tidak kuat menahan tekanan air hingga mengalami keretakan dan hancur menjadi dua bagian besar serta banyak serpihan yang terlontar dari badan kapal selam.
Setelah itu, badan kapal pun tenggelam hingga dasar lautan yang kedalamannya mencapai ratusan meter. Demikian dilansir tempo.(tem/okz/*).