- Home
- Kilas Global
- Konsumen Ancur-ancuran, Tiket Pesawat Mahal dampak Harga Avtur di Indonesia Termahal di ASEAN dan Bikin Harga Tiket Pesawat Tinggi
Selasa, 10 September 2024 09:49:00
Konsumen Ancur-ancuran, Tiket Pesawat Mahal dampak Harga Avtur di Indonesia Termahal di ASEAN dan Bikin Harga Tiket Pesawat Tinggi
NASIONAL, BISNIS, - PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial and Trading PT Pertamina (Persero) buka suara merespons pernyataan CEO Capital A Berhad yang menaungi maskapai AirAsia, Tony Fernandes, soal harga avtur yang dijual Pertamina di Indonesia paling mahal di Asia Tenggara atau ASEAN.
Dalam pernyataannya, Tony juga menyampaikan, tingginya harga avtur di Indonesia menyebabkan harga tiket pesawat rute domestik menjadi lebih mahal daripada perjalanan ke luar negeri walau jaraknya lebih jauh. Terkait hal tersebut, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari memastikan, harga avtur yang dijual Pertamina kompetitif. Ia juga menyatakan, Pertamina menjual avtur sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia.
"Harga publikasi avtur di Indonesia bisa dikatakan cukup kompetitif. Nilai kompetitif harga publikasi avtur milik Pertamina juga setara dan lebih rendah bila dibandingkan dengan harga publikasi per liter di negara yang memiliki kemiripan lanskap geografis," ujar Heppy dalam keterangan resmi yang diterima, Ahad (8/9/2024).
Berapa harga avtur di Indonesia saat ini?
Heppy menjelaskan, harga avtur yang dijual Pertamina pada Ahad (1/9/2024) hingga Senin (30/9/2024) sebesar Rp 13.211 per liter. Harga tersebut disebut Heppy lebih rendah dibandingkan harga avtur di Singapura yang mencapai Rp 23.212 per liter pada periode yang sama.
Ia menambahkan, harga avtur Pertamina sudah mengacu Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 17 K/10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Avtur Yang Disalurkan Melalui Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU). Penetapan harga avtur juga didasarkan pada Mean of Plats Singapore (MOPS) yang menjadi patokan harga pasar terdekat.
Selain itu, Pertamina menetapkan harga avtur dengan mempertimbangkan demand volume dari masing-masing bandara sesuai frekuensi pergerakan pesawat. Heppy menegaskan, rantai pasok avtur di Indonesia lebih kompleks dibandingkan negara lain. Pertamina bertanggung jawab menyediakan avtur di 72 DPPU yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dari penjualan avtur, Pertamina tidak hanya berfokus melayani avtur di bandara besar, tetapi juga bandara kecil yang secara komersial belum tentu menguntungkan. "Rantai pasok (supply chain) Indonesia lebih kompleks dibandingkan negara lain, termasuk untuk menjaga ketahanan pasokan di 72 DPPU," jelas Heppy. "Kami terus memastikan kebutuhan avtur terpenuhi di seluruh Indonesia, bahkan bandara perintis sekalipun," tambahnya.
Kenapa harga avtur di Indonesia mahal?
Sebelum Pertamina buka suara, Tony sempat menyebutkan, harga avtur Indonesia lebih mahal daripada negara lain karena minimnya kompetisi penyedia avtur di Tanah Air. Menurut Tony, negara lain seperti Malaysia memiliki beberapa pemasok avtur dari perusahaan yang berbeda. Sebagai gambaran, laman Jet A1 memuat harga avtur di Negeri Jiran per September 2024 mencapai 0,547 dollar AS atau sekitar Rp 8.453.
Karena penjualan Avtur di Indonesia sepenuhnya dipasok oleh Pertamina, maka maskapai tidak memiliki pilihan lain. "Di Malaysia, ada dua atau tiga perusahaan. Di sebagian besar negara, ada pilihan (pemasok avtur). Jika hanya ada satu di Indonesia, mereka (Pertamina) dapat mengenakan biaya yang mereka inginkan," kata Tony dikutip dari Kompas.com, Sabtu (7/9/2024). Tony juga menilai, tingginya harga tiket pesawat di Indonesia dipengaruhi oleh PPN dan biaya impor suku cadang pesawat.
Senada dengan pernyataan Tony, Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha (KPPU) juga menyebut, harga avtur yang dijual Pertamina relatif lebih mahal daripada negara tetangga. Menurut Ketua KPPU M Fanshurullah Asa, kontribusi dari biaya avtur kepada tiket pesawat bisa mencapai 38-45 persen.
"Karena komponen biaya bahan bakar mencapai 38-45 persen dari harga tiket pesawat," ungkap Fanshurullah pada Jumat (2/2/2024) lalu. Ia menambahkan, perbedaan harga avtur Pertamina dengan harga avtur di 10 bandara internasional di negara lain bisa mencapai 43 persen pada Desember 2023. Hal tersebut dinilai berpengaruh langsung kepada harga tiket pesawat terbang karena berdasarkan kajian harga tiket pesawat per kilometer di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan negara ASEAN lain, seperti Thailand dan Malaysia.
Bagaimana cara menurunkan harga avtur di Indonesia?
Fanshurullah menyarankan supaya tingginya harga avtur di Indonesia diselesaikan lewat penyaluran avtur melalui sistem multi provider dengan open access dan co-mingle. Cara tersebut dinilai Fanshurullah sesuai dengan prinsip-prinsip persaingan usaha. "Keberadaaan multi provider ditujukan untuk menciptakan persaingan dalam pengadaan dan pendistribusian, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan menurunkan harga BBM penerbangan," jelasnya.
"Sehingga dengan demikian dapat terjadi penurunan harga tiket pesawat karena komponen biaya bahan bakar mencapai 38-45 persen dari harga tiket pesawat," tambah Fanshurullah.
Selain itu, Fanshurullah juga meminta Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Nomor 13/P/BPH MIGAS/IV/2008, khususnya aturan mengenai ketentuan badan usaha yang dapat melakukan kegiatan penyediaan dan pendistribusian BBM penerbangan direvisi.
Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi perlu mendorong implementasi open access pada pasar penyediaan dan/atau pendistribusian BBM Penerbangan sebagaimana diatur dalam UU Migas dan peraturan pelaksanaannya. Itulah kata Pertamina soal penyataan Tony Fernandes yang menyebut harga avtur di Indonesia paling mahal se-ASEAN. sc:https://kmp.im/app6
Share
Komentar