Senin, 06 Juni 2016 09:17:00

Mantan PM Mahathir Diperiksa Polisi

Tun Dr Mahathir mantan PM Malaysia
JAKARTA, NUSANTARA, -  Mantan Perdana Menteri Malaysia Dr Mahathir Mohamad diperiksa oleh kepolisian setempat. Ihwal penangkapan itu sendiri disinyalir akibat pernyataan Mahathir soal pemimpin Malaysia, Yang Dipertuan Agung kemungkinan ”berada dalam tahanan rumah” dan keterlibatannya dalam gerakan Deklarasi Rakyat.
 
Sebagaimana dilaporkan oleh media di Malaysia, man­tan Perdana Menteri Ma­laysia Dr Mahathir Mo­ha­mad diperiksa oleh polisi di kantornya di Kuala Lumpur.
 
Berdasarkan laporan polisi, pemeriksaan ini dilakukan oleh polisi terkait dengan pernyataan Mahathir sebelumnya bahwa pemimpin Malaysia, Yang Dipertuan Agung kemungkinan ”berada dalam tahanan rumah”.
 
Seorang pria melapor­kan, pernyataan Mahathir kepada polisi yang menyebabkan terjadinya pemeriksaan ini. Dampak dari pemeriksaan atas mantan petinggi Malaysia itu adalah para pemimpin politik Malaysia bersatu tuntut PM Razak mundur.
 
Kepolisian Malaysia menyelidik mantan PM Mahathir Mohamad ke luar UMNO untuk menentang korupsi. Namun begitu, pengacara Mahathir, Ahmad Bazlan Che Kasim, seperti dikutip portal berita Malaysiakini menyatakan, pemeriksaan tersebut terkait keterlibatan Mahathir dalam gerakan Deklarasi Rakyat.
 
”Sebanyak 37 pertanyaan diajukan dan 80 persen, diantaranya, terkait dengan Deklarasi Rakyat,” kata pengacara Mahathir, Ahmad Bazlan.
 
Pemeriksaan itu sendiri berlangsung selama 30 me­nit, dimulai pada pukul 15.20 siang waktu setempat.
 
Gerakan Deklarasi Rakyat atau Citizens’ Declaration merupakan gerakan yang menuntut agar Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengundurkan diri terkait dugaan korupsi dan suap yang melanda dirinya.
 
PM Najib Razak diduga terlibat suap yang melibatkan perusahaan negara yang didirikannya, 1MDB.
 
Sejak tahun lalu, mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad terlibat dalam gerakan untuk menurunkan Najib dari posisi perdana menteri.
 
Sebagaimana diketahui, Mahathir Mohamad mengundurkan diri dari partai yang berkuasa United Malays National Organi­sations (UMNO), sebagai protes terhadap apa yang ia sebut sebagai dukungan partai terhadap korupsi.
 
Mahathir mengatakan, dirinya tidak bisa dihu­bung­kan dengan partai yang mendukung tindakan perdana menteri saat ini, Najib Razak, yang terlibat dalam skandal keuangan. (sk/net/roc).
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified