• Home
  • Kilas Global
  • Masyarakat Bangkulu Berharap Hukuman Berat Bagi Istri Gubernur OTT KPK
Rabu, 21 Juni 2017 18:12:00

Masyarakat Bangkulu Berharap Hukuman Berat Bagi Istri Gubernur OTT KPK

BENGKULU, - Komunitas Saya Perempuan Anti Korupsi atau SPAK meminta pihak pengadil agar menjatuhkan hukuman terberat kepada istri Gubernur Bengkulu Lily Martiani Maddari jika terbukti melakukan tindak pidana korupsi setelah Operasi Tangkap Tangan oleh KPK di Bengkulu, Selasa (20/6/2017)
 
"Masih teringat jelas saat Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mengambil sumpah pakta integritas tidak akan korupsi sampai ke jajarannya," kata Koodinator SPAK Provinsi Bengkulu Irna Riza di Bengkulu, menyikapi kejadian OTT KPK di Bengkulu.
 
Kejadian operasi tangkap tangan menjadi hal yang sangat mengecewakan ketika setiap kali budaya antikorupsi selalu didengungkan di setiap kesempatan.
 
"Seharusnya gubernur dan keluarganya menjadi contoh dan orang terdepan dalam pemberantasan korupsi bukan sebaliknya," kata dia kepada awak media di Bengkulu.
 
Perilaku korupsi ini, lanjut dia, merugikan pembangunan di Provinsi Bengkulu dan mencederai hati dan kepercayaan masyarakat.
 
"SPAK lahir dari divisi pencegahan KPK dan terus menentang tindakan seperti itu, kami juga gencar melakukan sosialisasi antikorupsi," ucap Irna.
 
KPK menangkap lima orang yang diduga terlibat korupsi pembangunan jalan, di antaranya istri Gubernur Bengkulu Lily Martiani Maddari, dan kontraktor berinisial RDS dan JW karena diduga memberikan komisi kepada Lily.
 
Lily terjaring operasi tangkap tangan di rumah kediaman pribadi yang berada di Jalan Hibrida, Kelurahan Sidomulyo, Kota Bengkulu, dengan dugaan barang bukti senilai Rp1 miliar.
 
KPK juga membawa sejumlah dokumen yang diduga bukti dari korupsi suap proyek tersebut.
 
Lily menutup wajahnya dengan selendang hijau dan bungkam saat menuju mobil yang mengantarnya ke Bandara Fatmawati untuk menuju Jakarta.
 
Sebelum mendampingi suaminya Ridwan Mukti memimpin Provinsi Bengkulu, Lily Martiani Maddari pernah menduduki kursi anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan. Dia juga sudah lebih dulu dikenal sebagai pengusaha sebelum berkiprah di dunia politik dan berhasil menjadi tokoh penting Partai Golkar di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. (ind/net).
Share
Berita Terkait
  • 6 tahun lalu

    Tujuh orang termasuk unsur direksi BUMN terkena OTT KPK

    NASIONAL, - Sebanyak tujuh orang diamankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Jakarta, Rabu (27/3).

    "Kami konfirmasi memang ada sejak

  • 7 tahun lalu

    MA Akui Pejabat PN Tangerang Terjaring OTT KPK

    Jakarta - KPK mengamankan panitera pengganti (PP) Pengadilan Negeri (PN) Tangerang dan seseorang yang diduga sebagai pemberi dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT), Senin sore
  • 7 tahun lalu

    MA Gagal Besar Membina Hakim

    NUSANTARA, - Pengamat hukum Universitas Bung Karno, Azmi Syahputra, menilai Mahkamah Agung gagal besar dalam membina hakim dan aparatur peradilan secara baik dan benar.
  • 7 tahun lalu

    KPK Amankan 64.000 Dolar Singapura OTT Ketua PT Sulut-Anggota DPR Fraksi Golkar

    NASIONAL, -  Saat tim KPK ke kamar hotel ditemukan 30 ribu dolar Singapura dalam amplop putih dan 23 ribu dolar Singapura dalam amplop cokelat. Uang d
  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified