- Home
- Kilas Global
- Mayor Jenderal Banteng, Berang dengan Survei Poltracking
Senin, 23 Maret 2015 17:36:00
Mayor Jenderal Banteng, Berang dengan Survei Poltracking
RIAUONE.COM, JAKARTA, ROC, - Hasil survei pakar dan opinion leader yang dilakukan Poltracking Indonesia yang menyatakan bahwa trah Soekarno tak layak lagi memimpin PDIP, memantik reaksi dari kandang banteng. Salah satu petinggi banteng moncong putih, Mayor Jenderal Purnawirawan Tubagus Hasanuddin, atau biasa dipanggil TB Hasanuddin, sedikit 'berang' dengan hasil survei yang dilansir Poltracking, lembaga polling milik Hanta Yuda tersebut.
Menurut mantan Sekretaris Militer di era Megawati jadi Presiden itu, survei Poltracking tak valid. Bahkan kata Hasanuddin, survei Poltracking tak ilmiah, karena tak merepresentasikan suara kader banteng. Harusnya yang ditanya kader, bukan pakar. Pakar tak mewakili suara kader. Ia pun kemudian mengilustrikan survei tentang kepuasaan terhadap layanan kereta api.
Tentu untuk mengetahui kepuasan terhadap layanan perusahaan kereta api yang ditanya adalah pengguna kereta api. Bukan justru penumpang pesawat terbang yang tak pernah naik kereta api. Begitu juga dengan survei Poltracking, bila ingin tahu suara yang berkembang dikandang banteng, maka yang ditanya harusnya kader, bukan pakar.
" Survei yang rekomendasikan Presiden Jokowi, menjadi Ketua Umum PDIP, aneh. Metodeloginya ngawur. Respondennya bukan pakar, pakar tak mewakili kader," kata Hasanuddin.
Ditegaskannya, bahwa suara arus bawah banteng mulai dari pengurus ranting, kecamatan, kabupaten hingga provinsi, semua minta Megawati untuk menjadi nakhoda partai kembali. Karena itu dia curiga survei Poltracking adalah pesanan yang tujuannya untuk memecah belah kader PDIP. Hasil survei sangat tendensius, dan tak sesuai fakta di tubuh partai.
" Kader PDIP saya yakin tak akan terpancing," kata Hasanuddin. (gus/roc).
Share
Berita Terkait
Hallo, Rakyat Masih Percaya Survei-kah? Survei Litbang Kompas: Prabowo Unggul Lawan Ganjar dan Anies
POLITIK, - Hasil survei Litbang Kompas pada 27 Juli-7 Agustus 2023 menunjukkan, elektabilitas bakal calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto unggul saat head to head
Gaji Rp15 Juta/Bulan, PNS Direktorat Jenderal Pajak Pilih Resign Jadi Penjual Ayam Geprek, Kenapa?
NASIONAL, Viral di media sosial (medsos) TikTok seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memutuskan untuk resign dan memilih untuk menjadi pen
Ngeri, Riset Misteri di balik kematian para jenderal Rusia di Ukraina
DUNIA, - Ketika sebuah jet tempur canggih Su-25 milik Rusia ditembak jatuh di atas wilayah Donbas, Ukraina, Mei lalu, serangkaian pertanyaan tentang pilot pesawat itu mencuat.
Hasil Survei Indikator: Polri, KPK dan DPR Semakin Tidak Dipercaya Masyarakat
NASIONAL, - Di tengah pandemi Covid-19, tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga negara masih terbilang cukup tinggi.
Akan tetapi, ada juga sejumlah lembaga negara y
Komentar