- Home
- Kilas Global
- Menteri Resmikan Pabrik Sinar Mas Capsa di Dumai, Dumai di Rugikan?
Jumat, 15 September 2017 09:03:00
Menteri Resmikan Pabrik Sinar Mas Capsa di Dumai, Dumai di Rugikan?
RIAU, DUMAI, - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto Kamis (14/09/2017) meresmikan pabrik milik Sinar Mas Capsa di area industri lubuk gaung Dumai Riau, namun sayang nya keberadaan pabrik tersebut tidak berdampak positif bagi Kota Dumai. Namun sebalik kasus Lakalantas akibat truk perusahaan hampir setiap hari terjadi, selain itu juga pembuangan limbah perushaan lubuk gaung juga tidak jelas dan tidak transparan.
Hampir seluruh perusahaan di Kota Dumai berada dan beroperasi di bibir laut Dumai Riau, menjadi tanda tanya kenapa industri tidak beroperasi di darat. " Kenapa tidak ada yang curiga bahwa pembuangan limbah lebih mudah jika beroperasi di dekat laut," kata Sumber yang enggan disebutkan nama-nya.
Narasumber yang enggan disbutkan namanya menyebutkan, jika alasan perusahaan itu membangun pabrik di bibir pantai Dumai untuk memudahkan transportasi bahan pabrik, namun yang terjadi saat ini hampir 90 persen perusahaan menggunakan jalur darat menggunakan truk dengan tonase sekian ton, sehingga kasus lakalantas meninggal nya warga hampir setiap pekan terjadi.
Dalam acara Peresmian itu, Menteri Perindustrian Airlangga menjelaskan hilirisasi industri akan meningkatkan nilai tambah dan kemampuan dalam menghasilkan produk yang beragam dan inovatif.
"Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian konsisten untuk mendorong pertumbuhan populasi industri hilir pengolahan minyak sawit di dalam negeri. Hal ini karena produksi CPO nasional diperkirakan mencapai 42 juta ton pada tahun 2020," ungkap Airlangga saat acara peresmian pabrik oleokimia Sinar Mas Cepsa di Dumai, Riau (14/8/2017).
Ia menambahkan, salah satu sektor hilir minyak sawit yang tengah dipacu pengembangannya adalah subsektor industri oleokimia. "Pasar produk oleokimia, baik di domestik maupun ekspor, masih terbuka luas karena merupakan kebutuhan bahan baku bagi sejumlah industri," ujarnya.
Dalam mendukung kemudahan investasi sektor industri hilir minyak sawit di dalam negeri, Pemerintah Indonesia telah mengimplementasikan dua kebijakan strategis, yaitu pengamanan bahan baku berupa tarif bea keluar dan dana perkebunan yang pro industri, serta pemberian insentif fiskal dan non fiskal untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif.
Alhasil, Kemenperin mencatat, terdapat pertumbuhan industri hilir minyak sawit sekitar 46 persen pada kurun waktu 2011-2014 pasca pemberlakukan PMK No. 128/2011 tentang tarif Bea Keluar dan PP No. 52 Tahun 2011 serta PMK No. 130 tahun 2011 tentang Insentif Tax Allowance dan Tax Holiday.
Salah satu perusahaan yang telah memanfaatkan fasilitas Pembebasan Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) adalah Sinar Mas Cepsa. "Mereka telah memanfaatkan fasilitas tersebut selama tujuh tahun," terang Menperin.
Lebih lanjut, Airlanga menjelaskan, fasilitas tersebut hanya dikhususkan bagi industri pioner dengan tingkat teknologi tinggi. Aspek eksternalitas yang luas, dan menciptakan rantai forward dan backward linkage bagi perekonomian regional dan nasional.
Pada kesempatan tersebut, Airlangga menyampaikan apresiasi langkah Sinar Mas Group dan Cepsa Spain sebagai penggagas Sinar Mas Cepsa atau PT. Energi Sejahtera Mas, yang membangun pabrik oleokimia di pusat produksi minyak sawit nasional sehingga terintegrasi proses produksinya dari hulu sampai hilir.
Menperin meyakini keberadaan pabrik ini bisa menghidupkan aktivitas ekonomi sekitar Kota Dumai dan Provinsi Riau. Untuk itu, pabrik oleokimia ini diharapkan menjalin kemitraan antara industri pengolahan dengan petani sawit sebagai pemasok bahan baku sehingga akan tercipta pemerataan kesejahteraan bersama.
"Sebagai pembina sektor industri nasional, kami senantiasa memberikan dukungan agar pabrik ini dapat terus beroperasi secara berkelanjutan, menciptakan nilai tambah dengan aneka produk hilir yang inovatif, hingga mampu memperkuat struktur industri hilir sawit yang terintegrasi di Indonesia," pungkasnya. (*).
Share
Berita Terkait
Komentar