- Home
- Kilas Global
- Muhibah Jurnalistik SPS Riau ke Group Media Terbesar di Malaysia Dari Koran Hingga Cetak Al quran
Kamis, 06 Oktober 2016 18:01:00
Muhibah Jurnalistik SPS Riau ke Group Media Terbesar di Malaysia Dari Koran Hingga Cetak Al quran
PEKANBARU-ROMBONGAN pimpinan media yang tergabung dalam Serikat Perusahaan Pers (SPS) Riau, minggu lalu mengunjungi group media terbesar di Malaysia, Kumpulan Media Karangkraf. Karangkraf menerbitkan 32 koran dan majalah-majalah terkenal yang berpengaruh di Malaysia. Kerajaan bisnis Karangkraf juga merambah percetakan dan televisi. Ultimate Print Sdn Bhd kini menjadi percetakan komersial terbesar di negeri ini.
Muhibah ke Malaysia dipimpin Ketua SPS Riau H Zulmansyah Sekedang dan diterima langsung Chairman sekaligus owner Karangkraf Datuk Hussamuddin Yaacub.
Dalam sambutannya, Hussamuddin mengatakan, Riau dan Malaysia adalah saudara karena itu dia sangat senang menerima kunjungan pimpinan media dari Riau. Pada waktunya nanti dia juga sangat tertarik untuk berkunjung ke Riau. Hal ini menjawab undangan dari Ketua SPS Riau H Zulmansyah. ''Kita belum sebesar group media di Indonesia. Malaysia punya penduduk 30 juta jiwa sementara Indonesia lebih dari 200 juta jiwa," ujarnya merendah.
Selain mencetak koran dan majalah remaja, hiburan, dan keluarga, Karangkraf juga mencetak berbagai novel terkenal dan Al Quran. Dua produk ini dengan mudah dapat kita jumpai di toko buku yang terletak di lobi Karangkraf. Kawasan ini berdiri di atas lahan seluas 10 ha lebih dan memiliki 1400 orang karyawan. Dari bisnis media dan percetakan yang dikelolanya, Hussamuddin meraup omset RM 400 juta per tahun atau setara dengan Rp1,2 triliun.
Setalah mendengarkan presentasi dari manajemen Karangkraf, Hashim Anang, rombongan diajak berkeliling mengunjungi ruang kerja redaksi dan melihat langsung proses cetak novel dan Al Quran termasuk mengecek hasil cetak bila terjadi kesalahan. Sebagian kertas menurut Hashim juga didatangkan dari Riau, PT Indah Kiat Perawang.
Siang itu ada 3 rombongan yang berkunjung ke Karangkraf dan diterima langsung Hussamuddin. Dia juga menyempatkan diri untuk menjamu makan siang tamu-tamu yang hadir. Menurut Hashim, bosnya memang simpel. Bahkan saat menerima tamu Hussamuddin juga memakai baju seragam Sinar Harian, group media yang dipimpinnya.
Dari situs sinarharian.com, lulusan Universitas Kebangsaan Malaysia ini diketahui juga memulai kerajaan bisnisnya dari bawah. Diawali dengan menyewa rumah di Petaling Jaya hingga pindah ke ruko di Kuala Lumpur. Dalam membangun bisnis, dia bekerja sama dengan abangnya, Datuk Fickry Yaacub dan sepupunya Muhammad Nasir. Hussamuddin pun mengaku banyak belajar dari bapaknya Yaacub Idris, pemilik toko buku di Kelantan. ''Jadi pemimpin mesti menjadi teladan yang baik dan menghargai pekerja. Seorang ketua, mesti mempunyai daya imajinasi dan berpikir di luar kotak," ungkapnya.
Sikap gigih dan pekerja keras telah ditunjukkannya sejak kecil. Hussamuddin kecil telah berani menawarkan buku kepada anak-anak sebayanya di sekolah dan itu dilakukannya hingga ke perguruan tinggi, sehingga dia mendapatkan keuntungan dari setiap penjualan buku. ''Pengalaman itulah yang membuat saya jadi tahu bagaimana selera pembaca," katanya.
Jumat (30/9), malam rombongan bertolak ke Genting Highlands, Pahang Malaysia dan menginap di First World Hotel . Selanjutnya perjalanan menuju hotel menaiki kereta gantung (skyway) selama 15 menit. Selain dilengkapi arena permainan dan wahana hiburan keluarga, Genting lebih populer dengan pusat kasino yang buka 24 jam.
Menurut Adnan, guide rombongan SPS Riau, ada yang membuat pemain judi di Singapore lebih tertarik main di Genting ketimbang di tempatnya sendiri, salah satunya karena masuk Genting Casino gratis, sedangkan di Singapore bayar 100 dollar Singapore untuk 24 jam. Tak heran puluhan bus bolak-balik Singapore-Genting. Konon, katanya, kerajaan bisnis Liem Goh Tong ini membayar kewajiban ke negara sebesar RM400 juta per tahun. Genting Casino selama operasinya tidak pernah tutup, kecuali saat bos besarnya meninggal. Dan itu pun hanya tutup jam 6 pagi-12 siang.
Sabtu (1/10) siang, rombongan SPS Riau mengunjungi Radio TV Malaysia (RTM). RTM adalah radio dan TV resmi pemerintah dan membawahi 34 stasiun. Khusus kawasan kompleks Wisma Radio ada 7 stasiun yang beroperasi di antaranya Minal FM (India), Ai FM (China), National FM, Asyik FM, Classic FM dan Selangor FM. Sementara untuk TV ada TV 1, TV 2 dan TVi. Sedangkan TV 3 itu non government atau murni dikelola swasta.
''Muhibah jurnalistik ini memberikan banyak pelajaran bagi kita pengelola media di Riau termasuk melakukan berbagai peluang kerjasama dan terobosan. Kita juga akan mengundang pimpinan media di Malaysia untuk diskusi tentang trend bisnis media di Pekanbaru. Semoga kita menemukan cara yang terbaik dalam pengembangan bisnis media di tengah kondisi ekonomi seperti ini," ujar Ketua SPS Riau H Zulmansyah Sekedang. (aka)
Share
Komentar