Senin, 16 Juli 2018 16:16:00

Najib Razak Duduk di Barisan Parlemen Malaysia, Ada Apa?

PETALING JAYA -- Mantan Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Tun Razak menduduki tempat duduk terkemuka di Parlemen. Hal ini dianggap menunjukkan bahwa Najib masih merupakan kekuatan paling signifikan di UMNO dan Barisan Nasional meskipun tidak memiliki gelar atau posisi di partai, kata anggota Parlemen Malaysia dari Iskandar Puteri, Lim Kit Siang.
 
Pimpinan DAP (Partai Aksi Demokratis) ini mengatakan penempatan kedua Najib di kursi-kursi oposisi di Rumah Agung (Gedung Parlemen) menandakan bahwa ia masih berpengaruh di partai itu. Meskipun Najib mengundurkan diri sebagai ketua Barisan Nasional dan Presiden UMNO untuk bertanggung jawab atas kerugian koalisi pada pemilihan umum ke-14, kata Lim.
 
"Jika tidak, Najib tidak akan memiliki preseden lebih tinggi dalam pengaturan tempat duduk parlemen daripada pemimpin UMNO yang baru terpilih seperti wakil presiden (Datuk Seri) Ismail Sabri, sekretaris jenderal (Tan Sri) Annuar Musa, atau anggota dewan tertinggi senior (Datuk Seri) Mustapa Mohamad,” kata Lim seperti dikutip The Star, Senin (16/7).
 
Veteran DAP ini berpendapat bahwa pengaturan tempat duduk Najib adalah signifikan karena menunjukkan bahwa anggota parlemen Barisan tidak siap untuk memutuskan pangkat dan memegang mantan perdana menteri bertanggung jawab atas skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB). “Sangat menyedihkan jika Pakatan Harapan dan Warisan Anggota Parlemen adalah satu-satunya anggota parlemen di Parlemen ke-14 yang siap untuk menjalankan tugas patriotik mereka,” kata Lim.
 
Mengomentari tentang pemogokan anggota parlemen Barisan Nasional di Parlemen pada Senin (16/7) pagi, Lim mengatakan aksi ini dilakukan karena parlemen dipimpinan PAN sebagai partai pimpinan Pakatan Harapan. Hanya ada dua anggota UMNO yang tetap tinggal yaitu Khairy Jamaluddin dan Datuk Seri Anifah Aman.
 
Anggota Parlemen Oposisi keluar dari Dewan Rakyat setelah Datuk Mohamad Ariff Md Yusof dilantik sebagai Ketua Parlemen Malaysia ke-14. Barisan Nasional mengklaim bahwa proses penunjukan tidak transparan dan titik tatanan dibesarkan oleh Datuk Seri Takiyuddin Hassan (PAS-Kota Baru) ketika Sekretaris Dewan Rakyat Datuk Roosme Hamzah membacakan mosi mengusulkan Mohamad Ariff sebagai calon tunggal untuk jabatan ini. (rep/*).
 
Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified